Games Level 4: Hari-1 Mencari Literatur Gaya Belajar
Dulu kita adalah anak/murid yang selalu menerima apa saja yang diberikan orangtua/guru kita, apabila ada hal-hal yang belum kita pahami, lebih cenderung diam, tidak berani untuk menanyakan kembali. Karena paradigma yang muncul saat itu, banyak bertanya dianggap bodoh atau mengganggu proses pembelajaran.
Itu baru tingkat pemahaman, guru/orangtua kita sangat sedikit yang mau memahami bagaimana cara kita bisa belajar dengan baik, yang ada kita harus menerima gaya orangtua/guru kita mengajar.
Sehingga anak yang gaya belajarnya tidak sesuai dengan gaya mengajar guru/orangtuanya, akan masuk kategori “siswa dengan tingkat pemahaman rendah” dan kadang mendapat label “bodoh”.
Jaman berubah dan terus akan berubah. Penting sekali kita sebagai orang tua untuk tau dan memahami macam-macam gaya belajar.
Dari sisi orangtua/pendidik:
Apabila anak tidak bisa belajar dengan cara/gaya kita mengajar, maka kita harus belajar mengajar dengan cara mereka BISA belajar
Dari sisi anak/siswa:
Setiap anak/siswa PASTI BISA belajar dengan baik, setiap anak akan belajar dengan CARA yang BERBEDA
Karena kalau tidak, kita dan anak-anak akan masuk kategori masyarakat buta huruf abad 20, yang didefinisikan Alvin Toffler sbb :
"Mereka yang dikategorikan buta huruf di abad 20 bukanlah individu yang tidak bisa membaca dan menulis, melainkan orang yang tidak mampu belajar, tidak mau belajar dan tidak kembali belajar"
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang gaya belajar ada baiknya kita memahami terlebih dahulu untuk apa anak-anak ini harus belajar.
Ada 4 hal penting yang menjadi tujuan anak-anak belajar yaitu :
a. Meningkatkan Rasa Ingin Tahu anak (Intellectual Curiosity)
b. Meningkatkan Daya Kreasi dan Imajinasinya (Creative Imagination)
c. Mengasah seni / cara anak agar selalu bergairah untuk menemukan sesuatu ( Art of Discovery and Invention)
d. Meningkatkan akhlak mulia anak-anak ( Noble Attitude)
Bobby De Potter, gaya belajar seseorang dibagi menjadi tiga tipe, yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Yuk, kita pelajari lebih dalam..
Gaya Belajar Visual
Gaya belajar visual berfokus pada penglihatan. Saat mempelajari hal baru, biasanya tipe ini perlu melihat sesuatu secara visual untuk lebih mudah mengerti dan memahami. Selain itu, tipe visual juga lebih nyaman belajar dengan pengunaan warna-warna, garis, maupun bentuk. Itulah mengapa, orang yang memiliki tipe visual biasanya memiliki pemahaman yang mendalam dengan nilai artistik seperti paduan warna dan lainnya
Karakteristik tipe visual:
- Lebih mudah mengingat dari yang dilihat daripada yang didengar
- Lebih suka membaca daripada dibacakan
- Berbicara dengan tempo agak cepat
- Cukup peduli dengan penampilan dan pakaian
- Lebih menyukai melakukan demonstrasi daripada pidato
- Sulit untuk menerima instruksi secara verbal kecuali ditulis
- Tidak mudah terdistraksi dengan keramaian
- Suka menggambar apa pun di kertas
Cara belajar yang tepat untuk visual:
- Belajar dari gambar maupun video yang menarik
- Membaca buku yang tidak hanya tulisan saja tetapi juga memiliki ilustrasi
- Saat belajar bisa sambil lakukan doodling supaya lebih fokus
- Gunakan spidol warna-warni saat membuat catatan
- Membuat mind mapping untuk memudahkan belajar
Gaya Belajar Auditori
Gaya belajar auditori, mengandalkan pendengaran sebagai menerima informasi dan pengetahuan. Orang tipe ini yang penting adalah mendengarkan pembicaraan guru dengan baik dan jelas. Nah, makanya tipe auditori biasanya paling peka dan hafal dari setiap ucapan yang pernah didengar bukan apa yang dilihat.
Krakteristik tipe auditori:
- Lebih mudah mengingat sesuatu dari apa yang didengar daripada yang dilihat
- Senang mendengarkan
- Mudah terdistraksi dengan keramaian
- Kesulitan dalam tugas atau pekerjaan yang melibatkan visual
- Pandai menirukan nada atau pun irama suara
- Senang membaca dengan mengeluarkan suara atau menggerakkan bibir mereka
- Biasanya merupakan pembicara yang fasih
- Mudah dalam mengingat nama saat berkenalan dengan orang baru
Cara belajar yang tepat untuk auditori:
- Dengarkan musik yang disukai
- Bisa merekam saat guru mengajar lalu dikemudian hari didengarkan kembali
- Apabila membaca buku, bisa sambil diucapkan dengan suara pelan untuk lebih mudah mengingat
- Mendengarkan materi yang diajarkan guru saat di kelas dengan seksama
- Belajar dengan diskusi bersama teman supaya lebih mudah memahami maupun mengingat materi
Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar ini menyenangi belajar yang melibatkan gerakan. Biasanya orang yang tipe ini, merasa lebih mudah mempelajari sesuatu tidak hanya sekadar membaca buku tetapi juga mempraktikkanya. Dengan melakukan atau menyentuh objek yang dipelajari akan memberikan pengalaman tersendiri bagi tipe kinestetik. Makanya, orang yang memiliki gaya belajar tipe kinestetik biasanya tidak betah berdiam lama-lama di kelas.
Karakteristik tipe kinestetik:
- Menyenangi belajar dengan metode praktik
- Kadang kesulitan dalam menulis tetapi pandai dalam bercerita
- Menyukai aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh seperti olahraga atau menari
- Saat berkomunikasi banyak menggunakan isyarat tubuh
- Menghafal dengan cara berjalan atau melihat
Cara belajar yang tepat untuk kinestetik:
- Saat mendapatkan materi belajar, bila memungkinkan segera coba praktikkan
- Belajar sambil melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan, misalnya sambil berjalan atau sesederhana menjetikkan jari
- Melakukan eksperimen dari materi yang didapatkan dari guru
- Bisa mengunjungi tempat yang berhubungan materi di pelajaran, misalnya untuk pelajaran Sejarah bisa mengunjungi museum
- Mengikuti ekstrakurikuler
Sudah tau macam gaya belajar, maka besok kita akan mulai mengidentifikasi.
*Don’t Teach me , I Love to Learn*
No comments:
Post a Comment