Games Level #4: Hari ke-10 Cara atau Teknik Mengajar
1. Pengertian Cara Atau Teknik Mengajar
Yang dimaksud dengan teknik atau cara mengajar adalah cara-cara yang dipilih pendidik
untuk menyampaikan materi.
2. Mengajar dengan Gaya Belajar Siswa yang Berbeda
Sebagai pendidik kita menyesuaikan dengan gaya belajar peserta didik.
Untuk pembelajar visual, di mana
lebih banyak menyerap informasi melalui mata, hal-hal yang bisa kita lakukan
untuk memaksimalkan kemampuan belajar mereka adalah:
1. Biarkan mereka duduk di bangku paling depan, sehingga mereka bisa langsung
melihat apa yang dituliskan atau digambarkan guru di papan tulis.
2. Selain tulisan, buatlah lebih banyak bagan-bagan, diagram, flow-chart
menjelaskan sesuatu.
3. Putarkan film. Minta mereka untuk menuliskan poin-poin penting yang harus
dihapalkan.
4. Gunakan berbagai ilustrasi dan gambar.
5. Tulis ulang apa yang ada di papan tulis.
6. Gunakan warna-warni yang berbeda pada tulisan.
Untuk pembelajar auditory, di mana
mereka lebih banyak menyerap informasi melalui pendengaran, hal-hal yang bisa
dilakukan untuk memaksimalkan kemampuan belajar mereka adalah:
1. Gunakan audio dalam pembelajaran (musik, radio, dll)
2. Saat belajar, biarkan mereka membaca dengan nyaring dan suara keras.
3. Seringlah memberi pertanyaan.
4. Membuat diskusi.
5. Menggunakan rekaman.
6. Biarkan mereka menjelaskan dengan kata-kata.
7. Biarkan mereka menuliskan apa yang mereka pahami tentang satu mata
pelajaran.
8. Belajar berkelompok.
Sedangkan untuk pembelajar kinestetic, di mana mereka lebih banyak menyerap
informasi melalui gerakan fisik, hal-hal yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan
kemampuan belajar mereka adalah:
1. Perbanyak praktek lapangan (field trip).
2. Melakukan demonstrasi atau pertunjukan langsung terhadap suatu proses.
3. Membuat model atau contoh-contoh.
4. Belajar tidak harus duduk secara formal, bisa dilakukan dengan duduk dalam
posisi yang nyaman, walaupun tidak biasa dilakukan oleh murid-murid yang lain.
5. Perbanyak praktek di laboratorium.
6. Boleh menghapal sesuatu sambil bergerak, berjalan atau mondar-mandir
misalnya.
7. Perbanyak simulasi dan role playing.
8. Biarkan murid berdiri saat menjelaskan sesuatu.
Dalam prakteknya, satu kelas biasanya terdiri dari tiga kelompok pembelajar
semacam ini. Karena itulah, tidak bisa seorang guru hanya mempraktekkan satu
metode belajar mengajar untuk diterapkan di seluruh kelas. Bayangkan jika guru
mengajar hanya dengan metode ceramah mulai dari awal hingga akhir. Jika dalam
satu kelas kecenderungannya lebih banyak pembelajar visual atau kinestetis,
maka yang terjadi adalah suasana yang tidak menyenangkan.
Orang-orang visual dan kinestetis akan mulai merasa bosan
dengan apa yang diomongkan, hingga yang terjadi mereka akan mulai mencari
perhatian dengan berbagai hal yang mengganggu. Ada yang tidak mendengarkan,
tidur di kelas, ataupun berlarian ke sana kemari karena tidak tahan untuk terus
menerus mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru di dalam kelas.
Nah, dalam situasi semacam ini, guru-guru kreatif dan mempunyai inovasi yang
tinggi akan segera mengganti proses belajar mengajar dengan mempertimbangkan
keragaman gaya belajar siswa. Tidak lagi kemudian menggunakan metode ceramah,
tetapi menggunakan metode yang lain yang memungkinkan, misalnya diskusi
kelompok ataupun mengajak mereka dalam suatu permainan agar tidak membosankan.
Namun demikian, yang masih sering terjadi adalah, karena guru merasa tidak
diperhatikan, mereka kemudian menggunakan kekuasaan mereka sebagai guru dengan
melakukan bentakan yang keras, biasanya disertai ancaman kalau tidak
mendengarkan maka mereka akan mendapatkan hukuman.
Pola belajar mengajar semacam ini tidak saja membuat proses belajar mengajar
menjadi sesuatu yang mengerikan dan membuat trauma bagi anak didik, tetapi juga
mengaduk-aduk dan menyita emosi guru secara terus menerus. Akibatnya, bisa
ditebak, tekanan kerja yang semakin berat membuat proses belajar mengajar bagi
guru menjadi beban yang tidak lagi menyenangkan.
Situasi semacam ini melahirkan “kalah-kalah”, di mana guru kalah karena
walaupun sudah bekerja keras tetapi tidak bisa menikmati pekerjaannya,
sementara bagi siswa juga kalah karena proses belajar mengajar tidak lagi
menjadi proses yang menyenangkan, tetapi membuat trauma dan kesedihan untuk
belajar.
Karena itulah, kreativitas dan kemampuan guru untuk memahami gaya belajar siswa
sangat penting agar suasana di dalam kelas bisa dibangun dengan lebih kondusif
dan menyenangkan untuk belajar. Dengan demikian, sekolah akan menjadi tempat
yang menyenangkan, bagi guru, siswa, dan semua pihak yang terlibat di dalamnya.
2. Cara Mengajar Atau Teknik Mengajar Yang Baik Dan Efektif
Seorang guru/instruktur/dosen harus memiliki kemampuan yang baik dalam
menyampaikan materi yang diajarkannya, bila tidak maka yang terjadi adalah
siswa/mahasiswa akan kurang faham, tidak menyukai mata pelajaran tersebut atau
bahkan anda sendiri sebagai pengajar tidak disukai. Tidak pelit nilai mungkin
hal yang bijak sebagai seorang pengajar dan tentunya anda akan menjadi pengajar
favorit dikelas, tetapi hal ini tidak mendidik dan merugikan siswa yang anda
didik. Berikut ini ada beberapa tips yang biasa saya lakukan bila menyampaikan
materi dikelas :
Sebelum Menyampaikan Materi :
1. Pelajarilah kembali materi yang akan disampaikan dan buatlah rangkuman atau
point-point penting pada materi tersebut, karena mungkin anda banyak mengajar
mata pelajaran lainnya maka terkadang sudah agak lupa dengan materi ini
sehingga perlu dipelajari lagi agar lebih siap.
2. Buatlah diktat atau rangkuman yang dapat di fotocopy atau disalin oleh
siswa, sehingga kita tidak perlu merujuk banyak buku kepada siswa. Hal ini juga
memudahkan siswa sehingga ia tidak perlu banyak membeli buku. Apabila mata
pelajarannya eksak/hitungan, buatlah rangkuman rumus kepada siswa.
3. Siapkan soal-soal latihan sebanyak-banyaknya dan dibagi menjadi kategori
ringan, sedang, dan susah. Rangkum semua soal tersebut dalam satu buku atau
file dan buat memo disetiap soal tersebut… memo ini dibuat agar anda tahu kapan
anda pernah memberikannya kepada siswa dan pada kelas berapa, sehingga soal
yang sudah diberikan tidak disampaikan lagi pada pertemuan berikutnya.
4. Milikilah absen siswa anda, dan buatlah tabel nilai dan presentase kemajuan
siswa. Hal ini berguna agar anda dapat mengetahui apakah materi anda telah
diserap dengan baik oleh siswa dan siswa mana yang perlu anda bimbing lebih
ekstra agar nilainya tidak jatuh.
Saat di Kelas :
1. Buatlah suasana yang menarik dan tidak membosankan, untuk itu anda harus
banyak latihan agar cara berbicara, sikap, dan metode ajar anda dapat diterima
dengan baik oleh siswa. Menjadi guru yang garang dan terlalu disiplin terkadang
akan membentuk siswa yang keras juga, untuk itu buatlah siswa takut karena
hormat kepada anda dan bukan takut karena hukuman anda. Pernah ada siswa yang
sangat nakal, namun ia justru malu dan takut dengan salah satu guru yang sangat
dihormatinya. Berikan perhatian anda dengan penuh kasih sayang, bukan mencari
kesalahan mereka..
2. Buatlah quiz di awal dan akhir penyampaian materi, bila waktu tidak
memungkinkan lakukan hanya di akhir materi bukan diawalnya. hal ini dapat
menjadi indikator apakah materi yang telah disampaikan sudah diterima dengan
baik oleh siswa. Saya banyak mengalami quiz dilakukan hanya di awal materi, hal
ini hanya membuang waktu dan tidak efisien karena secara logika tentunya siswa
belum mengetahui materi yang akan disampaikan. Kalo soal quiznya materi hari
kemaren itu namanya ulangan… jadi perlu bedakan antara quiz dengan ulangan.
3. Sampaikan materi dengan menyampaikan point-point pentingnya saja, jangan
terlalu banyak bertele-tele atau terlalu banyak bercerita yang bukan dalam
ruang lingkup materi anda. Untuk materi eksak, perbanyaklah contoh soal.
sampaikan perlahan dan buat agar siswa juga sama-sama ikut berfikir.
4. Lakukan sistem ajar yang lebih interaktif berupa tanya jawab, pancinglah
siswa agar banyak bertanya. Selain itu ada juga perlunya anda bersenda gurau
disela-sela penyampaian materi agar tidak terlalu tegang.
5. Pekerjaan Rumah (PR) dapat anda berikan setiap akhir penyampaian materi,
namun bila ternyata itu tidak efektif misalnya banyak yang tidak mengerjakan
atau ternyata banyak yang saling mencontek pekerjaan teman-temannya sebaiknya
metode PR nya anda ubah misal dengan beda soal tiap siswa atau cara lainnya.
6. Anda perlu melakukan evaluasi terhadap cara anda mengajar, ini bisa
dilakukan dengan memberikan questioner pada siswa terhadap cara mengajar anda.
7. Anda juga dapat melakukan quiz interaktif, yaitu dengan membaca soal satu
persatu dan mahasiswa langsung menjawab.. anda berikan waktu yang terbatas
untuk menjawab soal tersebut. Misal bacakan soal no. 1 kemudian langsung
dijawab oleh siswa, setelah itu bacakan soal no.2 kemudian siswa menjawab,
demikian seterusnya… metode ini membuat siswa berfikir cepat dan tidak dapat
mencontek.
Sumber:
http://devitasary.blogspot.co.id/2011/10/makalah-gaya-belajar.html