Tanpa kita sadari ternyata pakaian merupakan salah satu penyumbang limbah. Limbah tekstil/ pakaian merupakan limbah kedua terbesar di dunia, yang artinya 70% lebih manusia di dunia ini punya koleksi pakaian yang sebenarnya tidak dipakai dan akhirnya dibuang.
Bagaimana dampak limbah pakaian terhadap lingkungan?
Natural Resources Defense Council (NDRC) menyatakan air yang digunakan untuk memproduksi satu ton kain bahan celana dan kaos yang setiap hari kita pakai adalah 200 ton. Lembaga non-profit berbasis di New York itu juga mengatakan bahwa seperlima dari polusi air di dunia berasal dari pabrik tekstil. Ini karena dalam memproduksi kain, digunakan 20 ribu bahan kimia.
Menurut World Wildlife Fund (WWF), satu bahan utama yang tidak dimunculkan dalam label-label pakaian adalah air. Sementara untuk memproduksi satu kaos dibutuhkan 2.700 liter air, selain kapas yang juga adalah sumber daya.
Sementara itu, data dari Agen Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat atau yang biasa dikenal dengan Environmental Protection Agency (EPA) menunjukkan bahwa setiap tahunnya, satu orang membuang 31,75 kg pakaiannya.
Bagaimana mencegahnya menjadi limbah? Berikan ke orang lain, dijual ke toko barang bekas supaya bisa dipakai orang lain yang lebih membutuhkan, ketimbang jadi limbah.
Nah, kalau kami tidak malu memakai baju bekas. Mamak jaman kuliah dulu sudah terbiasa membeli baju bekas. Selain modelnya juga bagus, juga menghemat pengeluaran secara waktu itu nenekjanna menguliahkan tiga anak ke pulau jawa. Sekarang kebiasaan itu menular ke Janna, kami tak malu menerima baju lungsuran dari sepupu-sepupunya Janna..selain ramah lingkungan yang paling penting mamak bisa ngirit..wkwkwk 😂
"Rejeki itu pasti, kemuliaan harus dicari.."
Sumber:
- https://tirto.id/bisnis-pakaian-bekas-bisnis-ramah-lingkungan-b2AX
- Materi kelas Shokyuu Konmari Indonesia
No comments:
Post a Comment