Saturday, July 14, 2018

Langkah Kaki Kecil Mencari Rezeki yang Halal

Games Level 8: Hari ke-8 Langkah Kaki Kecil Mencari Rezeki yang Halal 

Pernahkah mendengar Rasulullah ﷺ mencium tangan seseorang? Tidak ada satu riwayat pun yang mengatakan bahwa Rasulullah pernah mencium tangan para pemimpin Quraisy, para pemimpin kabilah atau siapapun. Tapi, hanya ada dua orang yang dicium Rasululah. Siapa dia? Dialah Fatimah Az-Zahra dan seorang tukang batu.
Jika Fatimah Az-Zahra tentu kita tidak begitu heran mengapa Rasulullah mencium tangannya. Tapi, bagaimana dengan seorang tukang batu? Mengapa Rasulullah melakukan hal itu? Memang apa istimewanya seorang tukang batu tersebut?
Dari duniaislam.org bahwa diriwayatkan pada saat itu Rasulullah baru tiba dari Tabuk, peperangan dengan bangsa Romawi yang kerap menebar ancaman pada kaum muslimin. Banyak sahabat yang ikut beserta Nabi dalam peperangan ini. Tidak ada yang tertinggal kecuali orang-orang yang berhalangan dan ada uzur.
Saat mendekati kota Madinah, di salah satu sudut jalan, Rasulullah berjumpa dengan seorang tukang batu. Ketika itu Rasulullah melihat tangan buruh tukang batu tersebut melepuh, kulitnya merah kehitam-hitaman seperti terpanggang matahari.
Sang manusia Agung itupun bertanya, “Kenapa tanganmu kasar sekali?”
Si tukang batu menjawab, “Ya Rasulullah, pekerjaan saya ini 
membelah batu setiap hari, dan belahan batu itu saya jual ke pasar. Lalu hasilnya saya gunakan untuk memberi nafkah keluarga saya. Karena itulah tangan saya kasar.”
Rasulullah adalah manusia paling mulia. Tetapi orang yang paling mulia tersebut begitu melihat tangan si tukang batu yang kasar karena mencari nafkah yang halal, Rasul pun menggenggam tangan itu, dan menciumnya seraya bersabda, “Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka selama-lamanya.”
Nabi Muhammad sampai mencium tangan seorang pembelah batu. Bukan karena sosok pekerja itu yang populer tentunya, tetapi lebih karena keimanannya mencegah diri dari meminta-minta.
Kira-kira seperti itulah momen yang mamak dapati ketika jalan pulang kemarin. Ada tiga orang anak kecil memikul karung di pundak kecilnya. Seketika mamak ambil momen ini untuk ngobrol sama janna, "Hebat kakak-kakaknya nak, cari rezeki nggak minta-minta dipinggir jalan". 
“Barangsiapa meminta-minta kepada orang lain tanpa adanya kebutuhan, maka seolah-olah ia memakan bara api.” (HR Ahmad)."

No comments:

Post a Comment