Monday, April 2, 2018

Games Level 6 - Menstimulusi Matematika Logis pada Anak


Sesungguhnya setiap anak dilahirkan cerdas dengan membawa potensi dan keunikan masing-masing yang memungkinkan mereka untuk menjadi cerdas. Howard Gardner dalam bukunya Multiple Intelligences, menyatakan terdapat delapan kecerdasan pada manusia yaitu: kecerdasan linguistik/verbal/bahasa, kecerdasan matematis logis, kecerdasan visual/ruang/spasial, kecerdasan musikal/ritmis, kecerdasan kinestetik jasmani, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. Tugas orangtua dan pendidik lah mempertahankan sifat-sifat yang menjadi dasar kecerdasan anak agar bertahan sampai tumbuh dewasa, dengan memberikan faktor lingkungan dan stimulasi yang baik untuk merangsang dan mengoptimalkan fungsi otak dan kecerdasan anak. Menurut Gardner, ciri anak cerdas matematik logis pada usia balita yaitu anak gemar bereksplorasi untuk memenuhi rasa ingin tahunya seperti menjelajah setiap sudut, mengamati benda-benda yang unik baginya, hobi mengutak-atik benda serta melakukan uji coba. 

Tahap-tahap perkembangan otak anak

Berikut ini masa-masa perkembangan otak anak yang dapat kita manfaatkan untuk memaksimalkan perkembangan kecerdasannya :
Perkembangan motorik : selama kehamilan sampai dengan 5 tahun
Perkembangan emosional : sejak lahir hingga 2 tahun (paling sensitif adalah antara 10-18 bulan)
Pengelihatan : sejak lahir hingga 2 tahun (terutama antara 2-4 bulan dan 8 bulan)
Kosa kata : sejak lahir hingga 3 tahun (terutama antara 6-12 bulan)
Bahasa kedua : antara 6-10 bulan
Logika / matematika : sejak lahir hingga 4 tahun
Musik : sejak lahir hingga 10 tahun

Bagaimana kita merangsang kecerdasan matematis logis anak sejak usia dini? Bagimana kita menanamkan konsep matematis logis sejak dini? 
Kita bisa mengenalkan pertama kali pemahaman konsep matematika sejak usia dini dari lingkungan sekitar kita dan pengalaman sehari-hari anak serta memberikan stimulasi yang mendukung. Tentu saja hal ini dilakukan tanpa paksaan dan tekanan, dan melalui permainan-permainan. Dalam pendidikan anak, peran orangtua tak tergantikan dan rumah merupakan basis utama pendidikan anak. Banyak permainan eksplorasi yang bisa mengasah kemampuan logika matematika anak, namun tentu hal ini harus disesuaikan dengan usia anak.
 





Hari ini Janna main shortir, belum masuk ke pengelompokan warna. Janna baru belajar memindahkan bola-bola ke wadah kosong dengan menggunakan centong. Ga tahan ngeliat air, eh dia nyemplung ke dalam bak. Mamak biarkan dia eksplore, eh malah minumin air bak-nya pake centong..hadeeeh.. terus Janna berusaha berkali-kali nyendok bolanya tapi tidak berhasil, ga kehabisan akal lalu dia pindahin sendiri bolanya pakai tangan..hahaha






































No comments:

Post a Comment