Tuesday, April 24, 2018

TASK 10- Tidying Festival Sentimental Items

TASK 10 (pekan 11)Tidying Festival - Sentimental Items ๐ŸŽ๐ŸŒธ

Semangaaaat! Tidying festival pekan ini adalah pekan terakhir bebenah. yay! 

Untuk Task 10, tugasnya:


1. Buatlah review yang berkaitan pengalaman _*"joy sensor"*_ teman-teman dari semua kategori sebelumnya. Bandingkan dengan kategori terakhir ini.

Task ini paling malas untuk memulainya. Padahal sentimental item di rumah sendiri masih sedikit apabila dibandingkan dengan yang tersimpan di rumah mama di kampung halaman. Saya merasa tidak ada yang perlu dibenahi pada item yang satu ini๐Ÿ˜…. Sepertinya harus berulang-ulang membaca materi tentang sentimental item.


2. Kirimkan foto before dan after saat berbenah barang sentimental. Apabila lupa tidak memotret beforenya tidak apa -apa. Sertakan sebuah narasi untuk foto tersebut. Tidak perlu diceritakan semua, ambil yang paling unik dan mengesankan.

Before:






Sentimental item saya yaitu, foto-foto yang di ambil pada event-event penting seperti foto pertama Janna di RS, foto wisuda suami, foto hasil USG setiap bulan kehamilan, nota RS, ada juga my very first love letter , greeting cards


After: 







Beruntung saya punya buku baby journal ini, jadi hampir semua Sentimental Items masuk ke dalam buku ini. 

#konmariindonesia #shokyuuclass #konmarimethod*

Saturday, April 21, 2018

Belajar Matematika Sejak Bayi

Aliran Rasa Games Level 6 Menstimulasi Matematika Logis pada Anak


Janna semakin sensitif dengan angka

Menurut Cambridge Dictionary, definisi Matematika adalah ilmu tentang logika yang berhubungan dengan angka, bentuk, dan ruang. Seringkali orang menganggap kalo Matematika itu sama dengan menghitung, dan apapun yang berhubungan dengan Matematika berkaitan dengan angka. Padahal banyak cabang Matematika, misalnya seperti geometri, topologi, logika, dan lainnya yang gak perlu pake angka loh (sebagai gantinya, menggunakan simbol atau notasi).


Logika sendiri berasal dari kata Yunani kuno logos yang artinya hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika juga sering disebut dengan logike episteme atau ilmu logika yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.
Dalam hidup, logika memiliki peran penting. Karena logika berkaitan dengan akal pikir. Banyak kegunaan logika antara lain:

1. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara    rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.
2. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
3. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
4. Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis.
5. Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir, kekeliruan serta kesesatan.
6. Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
Kecerdasan matematika logis merupakan kecerdasan yang dimiliki seseorang dalam menggunakan angka dengan baik, melakukan penalaran dengan benar, mengolah alur pikiran yang panjang dan mencerna pola-pola logis atau numeris.

Pada dasarnya setiap anak dianugerahi kecerdasan matematika logis. Gardner(1999:12) 
Kita bisa mengenalkan pertama kali pemahaman konsep matematika sejak usia dini dari lingkungan sekitar kita dan pengalaman sehari-hari anak serta memberikan stimulasi yang mendukung. Tentu saja hal ini dilakukan tanpa paksaan dan tekanan, dan melalui permainan-permainan. Dalam pendidikan anak, peran orangtua tak tergantikan dan rumah merupakan basis utama pendidikan anak. Banyak permainan eksplorasi yang bisa mengasah kemampuan logika matematika anak, namun tentu hal ini harus disesuaikan dengan usia anak. Saat anak balita bermain pasir, anak sesungguhnya sedang menghidupkan otot tangannya yang melatih motorik halusnya sehingga kelak anak mampu memegang pensil, menggambar dan lain-lain. Dengan bermain pasir anak sesungguhnya belajar estimasi dengan menuang atau  menakar yang kelak semua itu ada dalam matematika. (Damayanti,Ratna,Dwi dan Wahyuni 2005:21)
kesalah pahaman banyak membuat arah pendidikan murid-murid di Indonesia jadi salah sasaran. Banyak orangtua murid dan guru yang mengejar ambisi untuk menjadikan murid-muridnya sebagai anak-anak yang jago berhitung, sampai harus ikut les metode berhitung cepat segala.
Padahal jika kita lihat dari sisi aplikatifnya, apakah tokoh-tokoh besar dalam dunia Matematika dan sains seperti Einstein, Penrose, Alan Turing, John Nash, yang sudah begitu banyak memberikan sumbangsih pemikiran terhadap teknologi dan pemahaman kita terhadap alam semesta, memiliki kemampuan berhitung super cepat seperti human calculator? Nggak, kalau adu hitung cepat, mungkin Einstein pun akan kalah dengan Scott Flansburg yang dijuluki human calculator itu.
Sebaliknya, apakah mereka yang memiliki kemampuan berhitung super cepat seperti kalkulator, berarti otomatis akan memberikan kontribusi besar dalam penemuan sains dan teknologi bagi perkembangan peradaban manusia? Belum tentu juga.

ketika orangtua sudah mulai merangsang kecerdasan logis matematis dirumah, maka akan lebih mudah bagi anak menerima konsep matematika ketika mulai masuk sekolah. 

Dengan demikian anak akan menyukai pelajaran matematika karena matematika ternyata ada disekitar mereka dan mereka mengetahui tujuan belajar matematika. Matematika bukan lagi jadi subjek yang membosankan, tapi justru asyik, seru, dan menantang untuk dipelajari! 

 sumber:

https://imadiklus.com/penerapan-pendidikan-matematika-logis-untuk-anak-usia-dini/
https://www.viva.co.id/blog/sosial/656293-10-ciri-ciri-anak-yang-cerdas-matematika-logis
https://www.zenius.net/blog/15863/matematika-bukan-berhitung
http://wendigusfan.blogspot.co.id/2014/11/manfaat-matematika-dalam-kehidupan.html?m=1

Tuesday, April 17, 2018

TASK 9 - Tidying Festival - Kitchen

TASK 9 (pekan ke-10)

Tidying Festival - Kitchen๐Ÿณ๐Ÿฅ˜๐Ÿ๐Ÿœ๐Ÿฃ๐Ÿฅ›๐Ÿฏ๐Ÿถ☕๐Ÿต๐Ÿฅค๐Ÿฅข๐Ÿฅฃ

Untuk Task 9, tugasnya :

1. Buat harapan after tidying kitchen dan bandingkan dengan usaha yang kerjakan pekan ini ๐Ÿ“๐Ÿ—‚
Harapannya dapur tidak kelihatan "semak" lagi banyak barang-barang berserakan๐Ÿ˜…..

Setelah tidying dapur lumayan agak segeran dan rapi, yang terpenting dibawah meja dapur sudah tidak penuh barang lagi. Nantinya bawah meja ini akan ditutupi gorden sementara nabung buat kitcen set..hehe

2. Kirimkan foto before dan after saat berbenah dapur. Sertakan sedikit narasi untuk foto tersebut yaitu jawaban untuk pertanyaan : apa saja kendala yang teman-teman alami ketika berbenah dapur? Dan bagaimana cara mengatasi kendala tersebut.




Catatan resep yang biasanya ditempel di dinding dapur disatuin pakai clip, trus digantung deh


Tutorial kresek container

Before after penyimpanan kresek



Kendala yang dihadapi palingan kucing-kucingan sama bayik 16bulan buat tidying. Nunggu bayik bobo dulu, baru bebenah. Keseringannya mamak ikutan ketiduran waktu boboin bayik..hehehe 

Friday, April 13, 2018

Memasukkan Spidol ke Sisi Keranjang yang Bolong

Games Level 6: Hari ke-10 Memasukkan Spidol ke Sisi Keranjang yang Bolong

Sewaktu umur 11bulan Janna ikutan kelas bermain di Rumah Dandelion. Saat itu ada permainan menarik dan memasukkan sedotan dari dan ke dalam keranjang. Pada saat itu Janna hanya bermain menarik sesotannya saja, sedangkan untuk memasukkan sedotannya ke dalam keranjang masih belum mau.


Hari ini dicoba lagi, dengan menggunakan spidol alhamdulillah sudah lancar sekali. Tetapi memang anak usia 15bulan fokusnya terhadap sesuatu memang masih sebentar, setelah berhasil memasukkan beberapa spidol trus bosan dan mulai coret-coret๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…..untung spidolnya gampang dibersihkan..


Tuesday, April 10, 2018

Mengajarkan Bayi Matematika dengan Metode Glenn Doman

Games Level 6: Hari ke-9 Mengajarkan Bayi Matematika dengan Metode Glenn Doman 

Menurut Glenn Doman, anak-anak dilahirkan dengan kemampuan melihat kuantitas dari obyek yang mereka lihat. Anda ingat film Rain Man? Dalam film tersebut, seorang mampu menyebutkan jumlah tusuk gigi secara tepat hanya dengan melihat tanpa menghitungnya. Dan rupanya, semua anak, bahkan yang mengalami cacat otak pun mampu melakukannya dan akan kehilangan kemampuan tersebut jika kita sebagai orangtua tidak membantu mengembangkannya dengan baik. Sebab, tiga tahun pertama dalam kehidupannya, otak anak mengalami perkembangan yang sangat cepat.
Dot Method yang diperkenalkan oleh Glenn Doman ini menggunakan Dot Card, yakni kartu-kartu yang berisi lingkaran-lingkaran kecil berwarna merah yang disusun secara acak.
Bagaimana tahapan metode ini bekerja membantu orangtua mengajari matematika pada bayi dan balitanya?
Sebelumnya, Anda harus memahami konsep dan aturan dasar dalam metode ini :
1. Mulailah sedini mungkin
2. Jadilah gembira setiap saat
3. Hormati anak Anda
4. Ajarkan hanya ketika Anda dan bayi Anda merasa senang dan gembira
5. Hentikan sebelum anak Anda ingin berhenti
6. Perlihatkan dengan cepat
7. Memperkenalkan obyek baru sesering mungkin
8. Lakukan secara konsisten
9. Siapkan materi dengan baik dan terus menerus
10. Berhentilah jika Anda dan anak Anda tidak memiliki waktu yang menyenangkan untuk belajar

Setelah Anda memahami konsep ini, maka kini saatnya Anda membuat alat peraga yang Anda butuhkan untuk belajar bersama si kecil:
1. Dot Card : buatlah kartu dari kertas manila atau karton putih dengan ukuran 28×28 cm sebanyak 100 kartu. Gambarlah atau tempelkan masing-masing kartu dengan lingkaran atau dot berwarna merah menyala dengan diameter 2 cm, dengan jumlah urut 1 sampai 100. Lingkaran ini harus Anda susun secara acak, dan jangan lupa untuk mencantumkan angkanya pada halaman sebaliknya.
2. Numer Card: buatlah kartu dari kertas manila atau karton dengan ukuran 14×14 cm sebanyak 100 kartu. Tuliskan atau tempel angka tebal kira-kira setinggi 12-13 cm dengan warna merah menyala, urut dari angka 1 sampai 100.
Langkah-langkah pengajaran:
  • Langkah pertama: pengenalan jumlah. Tunjukkan kartu dengan 1 dot, dan katakan, “ini satu”. Lakukan dengan sangat cepat (dalam hitungan detik) dan anak harus fokus pada kartu yang Anda tunjukkan. Lakukan langkah ini 3 kali sehari, cukup 5 kartu saja perhari.
  • Langkah kedua: pengenalan persamaan jumlah. Ambil 3 buah kartu, misalnya kartu 3, 2, dan 5. Katakan; “dua ditambah tiga sama dengan lima”. Lakukan langkah ini 3 kali sehari dan cukup 3 persamaan saja setiap harinya. Pada langkah ini, pada setiap interval 2 minggu, setelah melakukan persamaan pertambahan, lakukan juga persamaan pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dan ingat, jangan lakukan pengulangan pada hari yang berbeda dan jangan lakukan tes.
  • Langkah ketiga: memecahkan masalah. Ambil 4 kartu, misalnya kartu 4, 8, 12, dan 20. Katakan; “empat ditambah delapan sama dengan dua belas atau dua puluh?”. Biarkan si kecil berpikir dan menunjukkan jawabannya. Jika si kecil belum mampu menunjuk atau menyebutkan jawabannya, maka perhatikanlah fokus matanya. Jangan paksakan jika ia belum mau atau belum dapat menjawab dengan tepat. Tetap peluk dan berikan ciuman penuh kasih meski jawabannya salah.
  • Langkah keempat: pengenalan angka. Nah, pada langkah ini, ambillah kartu numer card Anda yang berukuran 14×14 cm. Lakukan seperti langkah awal dengan menunjukkan kartu bertuliskan angka 1, dan katakan, “ini satu”. Lakukan langkah ini sama seperti langkah-langkah sebelumnya hingga kartu habis.
Anda mungkin bertanya-tanya, seberapa jauhkah metode ini berhasil diterapkan pada putra-putri Anda di rumah?
Kalau saya boleh berpendapat, sebenarnya metode ini hanyalah salah satu metode alternatif dari sekian banyak metode pengajaran yang ada. Prosentase keberhasilannya sama seperti prosentase keberhasilan metode yang lain. Semuanya kembali dan sangat tergantung pada Anda sebagai orangtua dan anak Anda sendiri.
Banyak orang menggunakan metode ini dan sukses. Namun tak sedikit pula yang berlalu tanpa hasil yang menakjubkan. Sekali lagi, metode ini sama seperti sebuah sistem: Anda dan si kecil adalah partner yang saling menentukan keberhasilannya.

Mamak belum sempat membuat dot and number card,  jadi sementara pakai flash card yang ada di rumah dulu. 



Monday, April 9, 2018

Yeay..Akhirnya Bayik Bisa Memasukkan Tutup Botolnya

Games Level 6: Hari ke-8 Yeay..Akhirnya Bayik bisa Memasukkan Tutup Botolnya

Practice makes perfect..
Setiap hari mamak menawarkan Janna untuk memainkan "memasukkan tutup botol", biasanya hanya dimainin tutup botolnya terus kotaknya dimainin atau dilempar ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…..

Hari ini mamak coba tawarkan lagi, alhamdulillah mau duduk diam dan mulai memasukkan tutup botolnya daaan berhasiiilll..howree..

Alhamdulillah sempat cekrek-cekrek๐Ÿ“ธ

Tapi tetep ya..pas tutup botol nggak bisa mausk, dia ngacir nyari mainan lain..wkwkwk
Baeklaa..besok kita coba lagi.. Semangaaats๐Ÿ’ช๐Ÿ’ช๐Ÿ’ช..

TASK 8- Tidying Festival - Komono

*TASK 8 (pekan ke-9)*

*Tidying Festival - Komono* ⌚๐Ÿ–ฒ๐Ÿ•น๐Ÿ“€๐ŸŽž⛏⚒

Untuk Task 8, tugasnya :

1. Buat list sub-kategori yang akan dikerjakan pekan ini ๐Ÿ“๐Ÿ—‚

Minggu ni mamak hanya bisa mengerjakan 

-Make up
-Skin care

Before

On process:



Skincare bayik

Make up

Parfume

Skincare

Toss:


After:



Karena mamak bukan makeup junkie jadi yang dipunya yang memang dibutuhkan saja, jadi pada komono make up dan skincare tidak ditemukan kendala yang berarti

Sambungan komono: 

obat-obatan
Proses pengumpulan

Dijembreng

Sortir: kanan masih dibutuhkan,  kiri toss

Selesai: kanan ditaruh disuhu ruang, kiri di kulkas


 #konmariindonesia #shokyuuclass #konmarimethod

Sunday, April 8, 2018

Menghitung Jumlah Gigitan Semut

Games level 6: Hari ke-7 Menghitung Jumlah Gigitan Semut

Dari judulnya kelihatan sekali mamak kehabisan ide..wekeke
Hari ini kami belajar berhitung dari jumlah gigitan semut di badan Janna.

Janna ini anaknya petualang banget, jadi mau tau segala hal. Mungkin sama seperti anak-anak lainnya ya, mamak aja yang kudet๐Ÿ˜…. Janna ceritanya akhir-akhir ini suka main semut. Kebetulan dibelakang rumah ada taman kecil, dari sanalah semut-semut berdatangan. Semut-semut ini cepat sekali datang kalau ada makanan nganggur. Janna yang rasa ingin taunya tinggi sekali, suka ngacak-ngacak gerombolan semut. Hari ini Janna kena batunya, digigitin waktu ngacak-ngacak gerombolan semut.

Awalnya mamak nggak tau sampai Janna bilang "adu..adu" sambil garuk-garuk..
Mamak: Oo janna digigit semut ya?
Janna: adu..adu..(ngomongnya sambil monyong-monyong)
Mamak yang nggak mau kehilangan momen, reflek nanya "ada berapa bentolnya nak?" sambil nunjuk bentolnya kami mulai berhitung, "satu..dua.." cuma dua deng..hahaha tapi lumayanlah supaya Janna mengulang-ngulang lagi
Alhamdulillah sekarang sudah bisa berhitung sampai di angka dua..wkwkwk.. Berhitungnya sambil menunjukkan jari. Angka satu sudah bisa, angka dua jarinya masih belum akur jarinya masih cross finger..haha

Saturday, April 7, 2018

Mengajarkan Konsep Kabataku pada Toddler

Games Level 6: Hari ke-6 Mengajarkan Konsep Kabataku pada Toddler

Kabataku (kali, bagi, tambah, kurang) ternyata bisa distimulus sejak usia dini pada anak. Dengan memberikan stimulus diharapkan anak akan menyukai pelajaran matematika, karena matematika ternyata ada disekitar mereka dan mereka mengetahui tujuan mempelajari matematika. Dengan model stimulus uni, anaj-anak akan paham makna Kabataku sebagai sebuah proses alamiah sehari-hari, nukan deretan angka yang membuat pusing. Mereka jadi paham bahwa:

Menambah ➡ proses menggabungkan 

Mengurangi ➡ proses memisahkan

Mengalikan ➡ proses menambah/menjumlahkan secara berulang

Membagi ➡ proses mengurangi secara berulang

Hari ini sampai sore tadi mamak nggak ada ide untuk main Janna, karena kami lagi di rumah mbah uti. Tiba-tiba sore tadi Janna dari dapur membawa dua buah mangkok melamin, dan kebetulan di atas meja ada sebungkus permen. Jadilah kami main kosong isi.




Friday, April 6, 2018

Belajar Shapes dari Benda-benda di Rumah

Games Level 6: Hari ke 5 Belajar Shapes dari Benda-benda di Rumah


Seperti biasa setiap mamak masak, Janna pasti cari perhatian dengan membuat ulah. Akhir-akhir ini ketika mamak sibuk dan nggak merhatiin, Janna suka manjat kursi dan naik ke meja makan. Nah di atas meja makan dia mulai jatuhin semua barang-barang, cari perhatianlah ceritonyoo..

Baiklah anak pintar, mamak juga harus pintar dong. Mamak keluarin plastik bungkusan beda ukuran dan karet gelang. Janna yang belum terbiasa dengan dua benda ini mulai penasaran, diliatin kemudian seperti biasa diacak-acak. Pas lagi asik main, saatnya mamak perkenalkan benda sesuai dengan shape-nya. Walaupun anak 15bulan ini nggak ngerti, dengan diperkenalkan berulang-ulang dia pasti ingat. 


Hari ini Janna belajar persegi panjang, persegi dan lingkaran. Besok main apa lagi yaa?




Thursday, April 5, 2018

Tutorial Mainan Edukasi dari Kotak Sereal

Games Level 6: Hari ke-4 Tutorial Mainan Edukasi dari Kotak Sereal

Bermain bersama anak, selain menjadi momen bonding dapat juga menjadi sarana eskplorasi banyak hal.


Anak batita lebih sering bermain dengan mainan yang diciptakannya sendiri dan juga mengeksplorasi lingkungan sekitar. Mereka juga senang bermain dekat dengan teman sebaya meskipun nggak main bareng karena mereka belum mengenal konsep berbagi. Menyediakan mainan yang dapat dieksplor seperti balok, play dough, atau boneka untuk menggali imajinasi mereka bisa menjadi salah satu cara kita untuk mendukung perkembangan mereka. Selain itu mengajak ke luar rumah minimal sekali sehari, baik saat panas maupun hujan, dapat membantu mereka belajar dari lingkungan sekitar.


Janna sudah punya mainan mencocokkan shape, tetapi diumurnya yang 15 bulan ini Janna sepertinya lebih tertarik dengan benda-benda yang ada di rumah. Jadilah mamak buatkan mainan dari barang-barang yang ada di rumah.


Bahan-bahan yang dibutuhkan:
- Kotak sereal
- Penggaris
- Cutter
- Double tip
- dan tutup botol beraneka ukuran




Cara Membuat:

- Balik kotak sereal. Sebenarnya bisa juga pakai sisi yang bermotif, tetapi karena anak umur batita gampang sekali teralihkan perhatiannya maka mamak pakai sisi dalam yang polos
- Buat pola bolongan, dan potong menggunakan cutter
- Rekatkan kembali kotak sereal





Gampang sekali membuatnya kan?hehe..dan yang pasti murah meriah.


Reaksi Janna ketika memainkan memasukkan tutup botol ini:

1. Awalnya mamak contohkan satu cara memasukkan tutup botolnya, dan Janna pun penasaran ingin mencoba juga. Sekali nyoba nggak berhasil, dia kabur bawa kotaknya. Dibawa-bawa keliling rumah.
2. Mamak ngga menyerah dong. Contohin lagi cara memasukkan tutup botolnya, kemudian Janna nyoba dan gagal lagi. Setelah itu nggak hilang akal Janna masukkan tutup botolnya langsung dari bagian atas kotak serealnya..hahaha
Bociil..bocil..




Secara nggak sadar kita suka memberikan aturan-aturan khusus dalam bermain, seperti mengharuskan anak kita memasukkan tutup botol ke lubang yang dibuat saat bermain shape sorting. Padahal dengan membiarkan mencoba sendiri akan membantu mereka berpikir kritis. Biarkan mereka menganalisis mengapa mereka nggak bisa memasukkan tutup botol ke lubang sesuai ukurannya.

Wednesday, April 4, 2018

Belajar Berhitung dengan Bernyanyi

Games Level 6: Hari ke 3

Hari ini mamak tidak mempersiapkan alat untuk kegiatan bermain Janna. Hari ini Janna belajar berhitung dengan Bernyanyi. Ada beberapa lagu anak ciptaan Pak Kasur yang bisa digunakan untuk belajar berhitung:

Pak Kasur kita kenal sebagai pencipta lagu handal di tanah air. Pemilik nama lengkap Soerjono ini telah banyak melahirkan lagu anak yang berkualitas. Karya-karya dari Pak Kasur tidak hanya dapat kita nikmati pada zaman dahulu namun hingga sekarang karya ini seakan abadi.


1. Balonku.
Melalui liriknya yang riang, lagu balonku ini mendapatkan tempat di hati anak-anak. Selain memiliki lirik yang riang, Pak Kasur juga mencoba menghadirkan lirik-lirik yang sederhana seperti “balonku ada lima, rupa-rupa warnanya”.


Balonku ada limaRupa-rupa warnanyaHijau, kuning, kelabuMerah muda dan biru
Meletus balon hijau DORHatiku sangat kacauBalonku tinggal empatKupegang erat-erat

2. Dua Mata Saya.
Lagu ini menceritakan mengenai anggota tubuh yang dimulai dari dua mata. Secara tidak langsung beliau ingin mengenalkan kepada anak mengenai anggota tubuh ini melalui lagu. Dengan begini anak-anak akan lebih mudah untuk belajar jika dilakukan dengan lagu. Liriknya yang jenaka juga menjadi hiburan tersendiri yang dapat kita nikmati melalui kata-kata “satu mulut saya tidak berhenti makan”.


Dua mata sayahidung saya satudua kaki saya pakai sepatu baru dua telinga saya yang kiri dan kanan satu mulut saya tidak berhenti makan

3. "1, 2, 3, 4" (satu dua tiga empat).
Melalui lagu "1, 2, 3, 4" ini mengajarkan anak untuk senang belajar. Mulai dari berhitung dan lainnya. Liriknya yang menggambarkan betapa bahagianya bila berilmu juga dapat menularkan rasa bahagia untuk menuntut ilmu kepada anak-anak lainnya. Di dalam lagu ini juga memberikan motivasi kepada anak-anak agar mereka tidak bosan dan malas dalam mencari ilmu dan selalu mencari ilmu sampai dapat.
Satu Dua Tiga Empat Lima Enam Tujuh DelapanSiap rajin kesekolah cari ilmu sampai dapatSungguh senang amat senangBangun pagi pagi amat senangSatu Dua Tiga Empat Lima Enam Tujuh DelapanSiap rajin kesekolah cari ilmu sampai dapatSungguh senang amat senangBangun pagi pagi amat senangINTERLUDESatu Dua Tiga Empat Lima Enam Tujuh DelapanSiap rajin kesekolah cari ilmu sampai dapatSungguh senang amat senangBangun pagi pagi amat senangSungguh senang amat senangBangun pagi pagi amat senang
4. Sayang Semuanya
Lagu ini tanpa huruf "R" lho, jadi cocok sekali diajarkan kepada batita yang masih susah mengucapkan huruf R. 
Satu satu aku sayang ibu
Dua-dua juga sayang ayah
Tiga-tiga sayang adik kakak
Satu dua tiga sayang semuanya
Sambil bernyanyi mamak gerakkan jari sesuai dengan huruf yang dinyanyikan, nanti Janna-nya ikutan juga menggerak-gerakkan jari mungilnya..lucu bangeeet..hehe



Tuesday, April 3, 2018

Perkenalkan Batita dengan Shapes

Games Level 6: Hari ke-2 Perkenalkan Batita dengan Shapes



Janna belum bisa membaca maupun berhitung, maka kegiatan bermain hari ini yaitu mengenali shapes (bentuk geometri). Namanya juga toddler, waktu fokusnya hanya sebentar setelah diberitahu nama shapes satu persatu bayiknya langsung main. Shapesnya di adu-adu sehingga mengeluarkan bunyi..hehe

Monday, April 2, 2018

Games Level 6 - Menstimulusi Matematika Logis pada Anak


Sesungguhnya setiap anak dilahirkan cerdas dengan membawa potensi dan keunikan masing-masing yang memungkinkan mereka untuk menjadi cerdas. Howard Gardner dalam bukunya Multiple Intelligences, menyatakan terdapat delapan kecerdasan pada manusia yaitu: kecerdasan linguistik/verbal/bahasa, kecerdasan matematis logis, kecerdasan visual/ruang/spasial, kecerdasan musikal/ritmis, kecerdasan kinestetik jasmani, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. Tugas orangtua dan pendidik lah mempertahankan sifat-sifat yang menjadi dasar kecerdasan anak agar bertahan sampai tumbuh dewasa, dengan memberikan faktor lingkungan dan stimulasi yang baik untuk merangsang dan mengoptimalkan fungsi otak dan kecerdasan anak. Menurut Gardner, ciri anak cerdas matematik logis pada usia balita yaitu anak gemar bereksplorasi untuk memenuhi rasa ingin tahunya seperti menjelajah setiap sudut, mengamati benda-benda yang unik baginya, hobi mengutak-atik benda serta melakukan uji coba. 

Tahap-tahap perkembangan otak anak

Berikut ini masa-masa perkembangan otak anak yang dapat kita manfaatkan untuk memaksimalkan perkembangan kecerdasannya :
Perkembangan motorik : selama kehamilan sampai dengan 5 tahun
Perkembangan emosional : sejak lahir hingga 2 tahun (paling sensitif adalah antara 10-18 bulan)
Pengelihatan : sejak lahir hingga 2 tahun (terutama antara 2-4 bulan dan 8 bulan)
Kosa kata : sejak lahir hingga 3 tahun (terutama antara 6-12 bulan)
Bahasa kedua : antara 6-10 bulan
Logika / matematika : sejak lahir hingga 4 tahun
Musik : sejak lahir hingga 10 tahun

Bagaimana kita merangsang kecerdasan matematis logis anak sejak usia dini? Bagimana kita menanamkan konsep matematis logis sejak dini? 
Kita bisa mengenalkan pertama kali pemahaman konsep matematika sejak usia dini dari lingkungan sekitar kita dan pengalaman sehari-hari anak serta memberikan stimulasi yang mendukung. Tentu saja hal ini dilakukan tanpa paksaan dan tekanan, dan melalui permainan-permainan. Dalam pendidikan anak, peran orangtua tak tergantikan dan rumah merupakan basis utama pendidikan anak. Banyak permainan eksplorasi yang bisa mengasah kemampuan logika matematika anak, namun tentu hal ini harus disesuaikan dengan usia anak.
 





Hari ini Janna main shortir, belum masuk ke pengelompokan warna. Janna baru belajar memindahkan bola-bola ke wadah kosong dengan menggunakan centong. Ga tahan ngeliat air, eh dia nyemplung ke dalam bak. Mamak biarkan dia eksplore, eh malah minumin air bak-nya pake centong..hadeeeh.. terus Janna berusaha berkali-kali nyendok bolanya tapi tidak berhasil, ga kehabisan akal lalu dia pindahin sendiri bolanya pakai tangan..hahaha