Games Level 5: Hari ke-7 Biarkan Anak Memilih Buku Bacaannya Sendiri
Life
long education (pendidikan sepanjang hayat) seharusnya tak hanya menjadi slogan
kosong. Semboyan itu adalah panduan bagi siapa pun yang ingin menjadikan
dirinya tumbuh lebih baik dalam tataran pemikiran, sikap, dan perilaku.
Membiarkan
anak mengambil keputusan untuk dirinya sendiri adalah bekal untuk membuatnya
jadi semakin percaya diri.
Banyak
anak akan bingung ketika ia diminta memutuskan sesuatu. "Ini normal untuk
anak usia 5-6 tahun, ketika mereka diminta membuat keputusan tentang hal-hal
tertentu, seperti memilih sayur yang mau dimakan, memilih mainan, memilih rasa
es krim, dll," kata
Tamar Chansky, Ph.D., psikolog anak sekaligus penulis buku Freeing Your Child From Anxiety.
Penyebabnya adalah kurangnya pengalaman anak. "Selama ini, orang tua
membuat sebagian besar keputusan untuk anak-anaknya. Nah, ketika anak-anak ini
kemudian masuk sekolah, dunia mereka semakin luas, dan ada lebih banyak
kesempatan bagi mereka untuk membuat pilihan. Inilah yang kerap membuat
anak-anak bingung," katanya.
Belajar membuat pilihan sendiri akan membantu anak-anak menjadi lebih mandiri, bertanggung jawab, dan percaya diri. Itu sebabnya, kemampuan mengambil keputusan adalah keterampilan penting yang harus segera diajarkan kepada anak.
Belajar membuat pilihan sendiri akan membantu anak-anak menjadi lebih mandiri, bertanggung jawab, dan percaya diri. Itu sebabnya, kemampuan mengambil keputusan adalah keterampilan penting yang harus segera diajarkan kepada anak.
Hal di
atas juga mamak terapkan kepada Janna ketika memilih buku yang akan dibaca.
Mamak jembreng (bahasa indonesianya apa ya?hehe) buku di depan Janna dan mamak
biarkan dia memilih satu buku untuk dibacakan. Pada hari ini Janna
memilih The Lion and the Mouse untuk mamak bacakan.
No comments:
Post a Comment