Saturday, January 27, 2018

Aliran Rasa Tantangan 10 Hari, Meningkatkan Kecerdasan Anak

Semakin naik level, tantangannya juga semakin besar. Yang paling besar adalah konsistensi dalam menuliskannya.

*Review Game level  #3 Part #2*

FAMILY PROJECT DAN KECERDASAN ANAK

Setelah kita memahami secara detil tentang apa itu Family Project dan sudah menjalankannya dengan tantangan 10 hari, maka kali ini kita akan kembali membahas bagaimana  family project ini bisa menjadi sarana kita untuk melihat sisi-sisi kecerdasan anak yang harus kita amati.

Karena namanya family project tentu saja semua anggota keluarga mesti terlibat. Karena babajanna kerja, dan ketemu Janna pada pagi dan saat Janna sudah bobo, jadi keterlibatannya pada saat merencanakan project dan review project yang telah dilakukan. Biasanya sih mamak yang selalu membuka pembicaraan mengenai ini, karena bapak-bapak banyak lupanya😅

Dari berbagai kasus yang kita dapatkan selama menjalankan Family project ini sebenarnya selain untuk melihat kecerdasan anak-anak, kita juga bisa mengamati kecerdasan diri kita dan pasangan. Sehingga kita semakin paham bagaimana cara kita “memantaskan diri” agar semakin layak mendidik anak-anak hebat. Dan hal-hal apa saja yang harus kita tambahkan selama perjalanan di Universitas Kehidupan.

Semoga mamak tidak termasuk kedalam kategori Quitters, yang langsung menyerah ketika tidak mampu menuliskan tantangan 10 hati berturut-turut. Namun termasuk dalam kategori Climber, yang berusaha mengubah manajemen waktu dan strategi sehingga berhasil menyelesaikan 10 hari tantangan. Walaupun ada yang dirapel😅😅😅😅

Dan untuk bisa mendapatkan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik ke anak - anak dan keluarga kita, mulailah dari diri kita terlebih dahulu

for things to CHANGE, I must CHANGE first


Saturday, January 20, 2018

Ada Bayi Bisa Squats😂

Games Level 3: Hari ke-10 Ada Bayi Bisa Squats

Di hari ke 10 ini mamak bingung mau cerita apa.. Terus tiba-tiba keinget akhir-akhir ini Janna senang sekali squats, awalnya ngikutin baba yang setiap pagi melakukan senam limfatik. Nah pada senam limfatik ada gerakan mirip squats. Karena Janna sekarang gampang sekali meniru, sebentar saja dia sudah bisa mengikuti gerakan tersebut.




Ternyata melakukan gerakan senam seperti itu termasuk melatih kecerdasan kinestetik anak lho. Berikut adalah beberapa cara untuk mengembangkan kecerdasan kinestetik pada anak:

  • Ajak anak untuk beraktivitas fisik. Minta anak meniru gerakan Anda. Aktivitas dapat berupa melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, membersihkan tempat tidur, atau olahraga. Setelah selesai, minta anak menceritakan yang dirasakan dan menjelaskan prosesnya.
  • Berikan ruang dan waktu untuk bergerak. Perdengarkan musik yang disukai anak dan mintalah untuk mengikuti irama musik tersebut. Letakkan barang-barang yang mudah rusak atau pecah di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak. Usahakan agar tidak banyak memberikan larangan.
  • Ajarkan konsep-konsep atau pengenalan objek melalui gerakan. Misalnya menjelaskan anggota tubuh dengan menunjuk atau memegangnya. Atau menjelaskan konsep ‘panjang’ dan ‘pendek’ dengan gerakan.
  • Bawa ke lingkungan atau tempat yang baru serta luas. Ketika liburan atau ada waktu luang, Anda dapat mengajak anak ke tempat yang memungkinkannya untuk bereksplorasi melalui gerakan atau memegang objek-objek di tempat tersebut, seperti di taman bermain, tempat olahraga, atau arena seni.
  • Rangsang anak melalui permainan yang membuatnya membangun atau memperbaiki sesuatu, misalnya membuat istana dari pasir atau lilin, bermain balok, melipat kertas, atau menambal barang yang rusak. Ini memungkinkan anak belajar lebih intensif dibanding sekadar melakukan atau menirukan sesuatu.
  • Bantu anak mengeksplorasi hobinya, seperti mendorongnya berpartisipasi dalam kompetisi olahraga atau seni pertunjukkan.

Thursday, January 18, 2018

Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini

Games Level 3: Hari ke-9 Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini

Hari ini mamak dibuat terharu oleh bayi 13 bulan😭😭. 

Seperti biasa hampir setiap hari mamak membacakan Siroh Nabawiyah kepada Janna, sekalian sebenarnya mamak juga membaca untuk diri sendiri. Pas di part Isra' Mi'raj dan Rasulullah bertemu dengan Allah, tanpa terasa air mata mamak meleleh tapi mamak tetap melanjutkan membaca. Tak berapa lama Janna menghapus air mata mamak dengan tangannya yang mungil dan setelahnya nyiumin mamak. 

Fa bi ayyi ala i rabbikuma tukadziban, mamak meleleh. 

Mamak pelukin Janna sambil bilang, "terimakasih anak mama yang sholeha", terus kami berdoa bersama. Semoga kami sekeluarga diteguhkan iman dalam Islam, jadi pribadi yang sholeh/sholeha. 
Aamiin yaa rabbal alamiin 

Mamak surprise sekali, dari mana Janna bisa berinisiatif seperti itu? Terus mamak cari-cari artikel mengenai kecerdasan emosional pada anak usia dini. Mamak tuliskan di sini, semoga dapat diambil manfaatnya.

imageKecerdasan emosional atau yang biasa dikenal dengan EQ (emotional quotient) adalah kemampuan seseorang untuk menerimamenilaimengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap informasi akan suatu hubungan.  Sedangkan, kecerdasan (intelijen) mengacu pada kapasitas untuk memberikan alasan yang valid akan suatu hubungan. Kecerdasan emosional (EQ) belakangan ini dinilai tidak kalah penting dengan kecerdasan intelektual(IQ). Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional dua kali lebih penting daripada kecerdasan intelektual dalam memberikan kontribusi terhadap kesuksesan seseorang.

Secara garis besar ada dua hal utama dalam kecerdasan emosi, yaitu
mengenali dan mengelola emosi. Langkah pertama mengajarkan kecerdasan
emosi adalah mengenalkan berbagai jenis emosi kepada anak. Selain itu orang
tua juga perlu belajar bagaimana menjadi orang tua yang ber-EQ. Hal itu bisa
dilakukan dengan cara mengembangkan kasih sayang afirmasif, mengajarkan tata
krama, menumbuhkan empati serta mengajarkan arti kejujuran dan berpikir
realistik.

1. Mengenal emosi diri (mulai usia 2 tahun).  

  • Sebutkan berbagai emosi. 
  • Semisal, balita sedang cemberut, Anda bisa bertanya, ”Kenapa kamu cemberut sayang? Kesal karena dilarang bermain, ya?” Dengan begitu anak dipandu untuk terbiasa mengenali kondisi emosinya dan penyebab munculnya emosi itu. Semakin sering balita mendengar jenis emosi dan pemicunya, ia belajar menilai sendiri emosi seperti apa yang sedang terjadi padanya.
-Tiap minggu, gambarkan perasaan yang dialami. Anda dapat memberi warna “biru” untuk rasa sedih, “merah” untuk kejutan, “merah muda” untuk senang, dan “hitam” untuk perasaan marah. Bahas dengan anak setiap kali dia merasakan salah satu dari perasaan-perasaan yang Anda tempelkan tanda warnanya di kulkas rumah.
2. Kontrol diri (bisa mulai usia 2 tahun) 
  • Tidak semua keinginan terpenuhi dalam waktu singkat. Ia harus belajar bersabar untuk mendapatkan benda yang ia inginkan. Semisal ia merengek minta es krim. Anda bisa memintanya bersabar karena es krim harus dibeli dulu. Bila balita tetap merengek, tarik napas dalam-dalam dan hitung sampai sepuluh. Tinggalkan anak dengan orang yang bisa dipercaya, lalu temui mereka kembali setelah balita tenang.
  • - Menangis atau berteriak-teriak tak akan menyelesaikan masalah. Contohnya, Anda tidak akan tergerak memberikan kue sampai ia bicara dengan suara pelan.
  • - Belajar konsekuensi. Jika diajak ke pertokoan dan di sana ia menangis dan merengek, ajak ia langsung kembali ke mobil tanpa membeli apa-apa.  
3. Memotivasi diri sendiri (dari usia 1 tahun).
  • Berlatih menghadapi kesulitan, terbangun mentalitas anak yang kuat, yakni tidak cengeng, tidak menyerah menghadapi kesulitan. Contoh sederhana ketika anak belajar jalan dan ia jatuh, ibu merespon, "Ayo bangun lagi..” Dengan begitu anak akan berusaha bangkit tanpa menangis. Jika Anda langsung menolong, ia cenderung menangis karena dengan menangis ia yakin Anda tidak akan melepaskannya lagi.
  • - Belajar tanggung jawab, ketika anak lelah bermain dan ingin segera makan, arahkan ia untuk membereskan mainannya dahulu baru makan.
  • - Memberi kesempatan mencoba dan mengajarkan kemandirian. Pola pengasuhan yang serba melayani kebutuhan anak, membuatnya tak cepat mandiri. Beri dia  motivasi untuk melakukan segala sesuatunya sendiri. Tegaskan ia mampu. Jika gagal, dorong balita untuk mencoba lagi.
4. Mengenali emosi orang lain/empati (bisa dari usia 2 tahun).
  • Lewat contoh dan tindakan. Semisal, melihat anak memukul kucing peliharaan. Katakan, “Sakit lho kalau dipukul. Coba kalau Ibu membelai kamu rasanya lebih enak, kan?” Dengan cara ini, secara langsung Anda memberi anak pengertian, memukul itu tidak baik.
  • Beri pujian. Bila anak berbuat baik, seperti mau meminjamkan mainan pada teman, katakan bahwa sikapnya itu tepat. “Anak Ibu baik sekali mau meminjamkan mainan ke teman. Lihat, temanmu senang sekali.”
  • Perhatikan kebiasaan orang lain.Ajarkan anak untuk memerhatikan kebaikan orang lain. Ajak ia memerhatikan seseorang yang membantu orang lain, “Lihat anak itu, baik sekali ya, mau mengambilkan kotak susu kamu yang terjatuh.”
  • Menunjukkan beragam emosi lewat media seperti gambar, televisi, majalah, buku dan sebagainya. Jangan lupa sebutkan situasi emosi para tokoh dalam media tersebut. Misalnya membacakan buku cerita tentang anak yang gembira karena ayahnya membelikan sepeda yang sudah lama diidam-idamkannya. Beri komentar seperti, “Lihat, Chandra senang karena ayahnya membelikan sepeda.”
5. Pandai membina hubungan (bisa diajarkan mulai usia 1 tahun).
  • - Jangan membatasi lingkungan bermain. Biarkan anak bermain dengan siapa saja yang disukainya.
  • - Orang tua perlu mendampingi anak,terutama jika memasuki lingkungan baru. Namun bukan berarti harus selalu berada di sebelah anak, setidaknya ada di sekitarnya. Ini penting mengingat anak belum mampu menilai ”benar” dan ”salah”.
  • - Mengajak kumpul-kumpul acara keluarga atau teman-teman seperti acara ulang tahun anak teman atau sepupu. Dengan begitu balita kenal anak-anak dan keluarga lain.

Anak dapat dikatakan sudah“Cerdas Emosi” Jika: 
  • Mengenali emosi diri. Bila si kecil melihat anak lain menangis atau ngambek, apakah si kecil tahu anak itu sedang sedih atau kesal?
  • Mengontrol diri. Apabila anak lebih menggunakan cara komunikasi verbal untuk menyelesaikan masalah daripada menangis atau berteriak-teriak. Semisal meminta sesuatu yang tidak mungkin didapatnya sekarang.
  • Memotivasi diri. Jika sudah bisa bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukannya, semisal, membereskan mainannya sendiri tanpa disuruh setelah selesai bermain.
  • Mengenali emosi orang lain. Bila anak mampu berempati kepada kesedihan orang lain. Semisal menghibur teman yang sedang menangis.
  • Membina hubungan dengan orang lain,semisal mengalah meminjamkan mainan kepada adik yang meminta mainannya.

Wednesday, January 17, 2018

Aplikasi Doa Anak Muslim

Games Level 3: Hari ke-8 Aplikasi Doa Anak Muslim

Setelah sukses mengajarkan Janna menengadahkan tangan tanda berdoa, sekarang saatnya mamak mengajarkan Janna lafadz berdoa. 

Karena mamak juga banyak tidak hafal doa-doa pendek, maka lagi-lagi mamak mengandalkan aplikasi. Mamak menggunakan aplikasi doa anak muslim.

Doa Anak Muslim adalah aplikasi yang berisi doa anak sehari-hari, lengkap dengan bacaan Arab, Latin, Terjemahan, dan Audio Bacaan, untuk memudahkan pengguna khususnya anak-anak / remaja dan orang tua yang ingin mengajari anaknya, untuk mempelajari doa anak harian. Namun tetap dapat digunakan oleh orang dewasa yang ingin belajar menghafal doa sehari-hari.

Aplikasi ini tampilannya sederhana dan menarik, berisi gambar kartun yang lucu-lucu serta dilengkapi dengan audio bersuara anak-anak. Suara anak-anak ini yang membuat Janna semakin penasaran mendengarkan lafadz doa.

Berikut ini tampilan aplikasi doa anak muslim yang mamak pakai:

Tampilan layar utama

Pilihan Doa

Tampilan Doa lengkap dengan huruf latin dan artinya

Walaupun Janna belum bisa ngomong, yang penting mamak perkenalkan saja dulu doa-doa pendek. Awalnya Janna mendengarkan dengan seksama, kemudian menyodor-nyodorkan hp supaya mamak ikutan berdoa juga. Tidak lama Janna juga ikutan ngoceh pakai bahasa planet, ikutan berdoa. Hehe

Selain memperkenalkan lafadz doa. Mamak juga setiap hari memutar video lagu anak-anak. Salah satunya lagu belajar huruf hijaiyah. Setelah beberapa minggu diperdengarkan, sekarang Janna sudah bisa ikutan nyanyi huruf hijaiyah. Huruf hijaiyah ala Janna anak setahun yang belum bisa ngomong. Jadi dia ikutin lagunya dengan bahasanya sendiri. Lucu deh..hahaha







Tuesday, January 16, 2018

Kabi, Aplikasi Buku Anak Interaktif

Games Level 3: Hari ke-7 Kabi (Kisah Nabi), Aplikasi Buku Interaktif

Sejak mamak hamil, mamak sudah mengunduh aplikasi Kabi ini. Awalnya untuk mengedukasi ponakan balita mamak tentang nabi-nabi, sekalian mamak juga mengedukasi diri sendiri untuk bekal cerita ke Janna. Banyak cerita nabi yang mamak tidak tau, dengan adanya aplikasi ini sebentar saja mamak sudah memahami ceritanya.


Kabi merupakan singkatan dari Kisah Nabi. Kabi merupakan aplikasi buku anak yang didesain khusus untuk anak-anak dengan tampilan yang interaktif disertai desain visual menarik yang disukai anak-anak. Berikut tampilannya yang mamak ambil dari Educa Studio:





Lucu ya tampilannya? Janna yang umur setahunan suka sekali kalau mamak buka aplikasi ini. Tapi karena ada batasan screen time pada anak, jadi mamak batasi 1 hari hanya 1 kabi yang dibuka.

Semoga kedepan lebih banyak aplikasi bermanfaat buat meningkatkan kecerdasan anak.




Monday, January 15, 2018

Games Level 3: Hari ke-6 Membiasakan Membacakan Sirah Nabawiyah Sejak Bayi



Sesuai dengan judul hari ini, mamak sudah membiasakan membacakan Shirah kepada Janna sejak Janna usia 3bulan. Dibacakannya dengan suara yang jelas, walaupun masih bayi mamak yakin apa yang kita bacakan pasti masuk ke dalam alam bawah sadar anak.

Niat awalnya sih membacakan Sirah setiap hari, sehingga pada ulangtahun pertama Janna sudah khatam baca Sirah. Tapi ini Janna sudah lewat sebulan ulangtahun yang pertama mamak belum juga selesai membacakan Sirah..Yang penting sudah berniat..hehe😅..Semoga kedepannya mamak bisa lebih istiqomah lagi membacakan Sirah kepada Janna, sehingga banyak manfaat yang dapat diambil salah satunya dapat meningkatkan kecerdasan spiritual. Aamiin..

Berikut secara singkat pembahasan kecerdasan spiritual yang mamak ambil dari laman wikipedia.
Kecerdasan spiritual (bahasa Inggris: spiritual quotient, disingkat SQ) adalah kecerdasan jiwayang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai positif.

SQ merupakan fasilitas yang membantu seseorang untuk mengatasi persoalan dan berdamai dengan persoalannya itu.Ciri utama dari SQ ini ditunjukkan dengan kesadaran seseorang untuk menggunakan pengalamannya sebagai bentuk penerapan nilai dan makna.

Kecerdasan spiritual yang berkembang dengan baik akan ditandai dengan kemampuan seseorang untuk bersikap fleksibel dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, memiliki tingkat kesadaran yang tinggi, mampu menghadapi penderitaan dan rasa sakit, mampu mengambil pelajaran yang berharga dari suatu kegagalan, mampu mewujudkan hidup sesuai dengan visi dan misi, mampu melihat keterkaitan antara berbagai hal, mandiri, serta pada akhirnya membuat seseorang mengerti akan makna hidupnya.

Sunday, January 14, 2018

Games Level 3: Hari ke-5 Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Anak

Hidup tanpa ART membuat Janna lengket sekali kepada mamak. Kemana mamak pergi selalu diintilin. Setiap sholat Janna juga selalu ada didekat mamak.

Hari ini selepas Maghrib, mamak seperti biasa dzikir. Mamak iseng bantuin Janna geleng-gelengkan kepalanya sewaktu melafazkan dzikir la illa ha ilallah, eh anaknya malah kesenengan minta digeleng-gelengkan terus..wkwkwk

Sewaktu mamak ngaji, Janna mencoba berlatih geleng-geleng kepala sendiri. Ternyata bisaa, memang bocah cepat sekali belajarnya..subhanallah


Games Level 3: Hari ke-4 Mengajarkan Anak Berdoa Sejak Dini



Mengajarkan berdoa kepada bayi memang susah-susah gampang. Atensi dan fokus anak usia dini yang relatif lebih pendek, menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Akan tetapi, umumnya daya tangkap anak usia ini cukup baik dalam menghafal. Maka dari itu, orang tua diharapkan dapat mengajak anak berdoa melalui cara yang menyenangkan, tanpa paksaan, dan dilakukan dengan pengulangan secara konsisten sehingga membuat informasi yang diterima tersimpan lama.

Awalnya mamak tidak tau kalau ternyata bayi bisa diajarkan berdoa, karena setiap mamak ajarkan Janna berdoa tidak ada respon. Sampai usia Janna 1tahun, baba Janna intens mengajarkan Janna berdoa dengan menengadahkan tangan. Ternyata tidak lama Janna sudah bisa menengadahkan tangan sendiri tanpa dibantu. Sejak bisa berdoa, setiap ingat Janna selalu menengadahkan tangan..hahaha lucu ya.. Mamak jadi mesti menghafal doa-doa pendek, sehingga ketika Janna menengadahkan tangannya mamak bisa sekalian ajarkan lafaz doanya.



Berikut manfaat berdoa bagi anak yang mamak dapat dari bebeclub.co.id:

1. Anak belajar kontrol diri

Anak belajar untuk disiplin membedakan kapan saat berdoa dan kapan saat beraktivitas. Melalui kegiatan berdoa, anak diajarkan untuk beretika selama berdoa seperti bersikap tenang, tidak boleh tertawa saat berdoa, dan menghargai kenyamanan lingkungan.

2. Mengembangkan kemampuan bahasa

Dengan anak belajar sebuah doa, anak belajar merangkai kata untuk membentuk sebuah doa, mengasah kemampuan ingatan anak, serta belajar memahami isi dari doa.

3. Mengasah kemampuan intrapersonal dan interpersonal anak

Selama anak belajar berdoa, anak diajarkan untuk mendoakan hal baik untuk dirinya, significant others, serta lingkungan di sekitarnya. Melalui berdoa anak akan mendapatkan pemahaman nilai-nilai kebaikan supaya membantu anak bersikap pada lingkungan sekitarnya.

Friday, January 12, 2018

Games Level 3: Hari-3 Menstimulus Kecerdasan Logika Anak Melalui Membaca

Number smart (kecerdasan logika atau matematis)
Di dalam buku cerita anak-anak biasanya dipenuhi oleh gambar-gambar menarik. Ajak anak menghitung jumlah gambar-gambar yang ada di buku. Misalnya menghitung ada berapa orang di dalam gambar buku tersebut.

Hari ini mamak memberi 2 pilihan buku, yaitu buku Whale dan buku Putri Salju. Pilihan janna jatuh kepada cerita Putri Salju Memang tujuan mamak supaya Janna memilih putri salju, karena di cerita putri salju ada 7 kurcaci jadi lebih banyak benda yang bisa dihitung, sehingga dapat menstimulus kecerdasan matematikanya juga




Games level 3: hari ke-2 Menstimulus Kecerdasan Spasial Anak


Hari ini mamak mencoba stimulus poin ke-3 yaitu Picture smart (kecerdasan spasial)
Dengan membacakan buku cerita bergambar, orangtua sudah sekaligus menstrimulasi kecerdasan spasial pada anak. Bisa dengan cara menjelaskan maksud dari gambar di buku tersebut

Sejak beberapa hari belakangan Janna memilih beberapa buku yang kemudian dipilih satu untuk mamak bacakan. Hari ini Janna memilih buku "The Ant and the Crasshopper" untuk dibacakan. 


Karena Janna belum bisa membaca, jadi pas sekali dibacakan buku ini karena full colour dengan sedikit narasi. Karena buku ini dalam bahasa Inggris, kadang mamak malas mengartikan, jadi banyakan ngarang aja berdasarkan gambar ilustrasi..hehe pas banget dengan tema hari ini yaitu picture smart (kecerdasan spasial). Setelah selesai membacakan buku, biasanya mamak sampaikan pesan tersirat dari cerita yang dibacakan tadi. Walaupun bayi seakan tidak ngeh, semoga masuk ke alam bawah sadarnya...aamiin yaa rabbal alamiin 

Tuesday, January 9, 2018

Games Level 3: Hari-1 Meningkatkan Kecerdasan Anak dengan Membaca

Assalamualaikum ibu profesional. 

Memasuki tahun 2018 kita masuk ke tantangan game level 3 dalam kelas bunda sayang batch #3

Kali ini, kita akan mengamati dan melatih kecerdasan mamak dan Janna melalui proyek bersama dengan tema Membaca meningkatkan kecerdasan anak. Dalam 10 hari ke depan, mamak akan mendokumentasikan proyek bersama bocil.


Membacakan buku cerita merupakan salah satu kegiatan yang disukai anak-anak. Ternyata, kegiatan itu juga dapat dimanfaatkan untuk menstimulasi kecerdasan anak.
Seperti diungkapkan pakar kecerdasan multipel, Dr Thomas Armstrong, ada 8 tipe kecerdasan anak. Setiap anak bisa menonjol dalam satu atau lebih dari 8 tipe kecerdasan itu.

Penting untuk orangtua menstimulasi semuanya (8 jenis kecerdasan anak). Kalau distimulasi, anak akan punya kesempatan mengembangkan kecerdasan yang dimilikinya.

Dalam kesempatan ini, mamak akan mencoba melatih semua (8 jenis kecerdasan anak). Adapun 8 jenis kecerdasan anak sebagai berikut:

1. Word smart (kecerdasan linguistik)
Untuk menstimulasi kecerdasan linguistik anak, bacakanlah buku-buku dengan mengucapkan kata-kata yang jelas dan menyenangkan. Anak jadi bisa menyukai berbagai kata yang diucapkan.

2. Number smart (kecerdasan logika atau matematis)
Di dalam buku cerita anak-anak biasanya dipenuhi oleh gambar-gambar menarik. Ajak anak menghitung jumlah gambar-gambar yang ada di buku. Misalnya menghitung ada berapa orang di dalam gambar buku tersebut.

3. Picture smart (kecerdasan spasial)
Dengan membacakan buku cerita bergambar, orangtua sudah sekaligus menstrimulasi kecerdasan spasial pada anak. Bisa dengan cara menjelaskan maksud dari gambar di buku tersebut.

4. Musik smart (kecerdasan musikal)
Membacakan buku bukan berarti tidak bisa menstimulasi kecerdasan musikal. Thomas mencontohkan, bacakanlah setiap kata sambil bersenandung.

5. Body smart (kecerdasan kinetik)
Jangan malas-malasan saat membacakan buku untuk anak. Anda harus penuh ekspresi dengan mengikuti alur cerita di buku. Bisa juga dengan jara menggerak-gerakan tangan dan badan. Cara ini bisa untuk menstimulasi kecerdasan kinetik anak.

6. Nature smart (kecerasan naturalis)
Anak yang memiliki kecerdasan naturalis sangat suka bermain di alam, seperti bermain di taman dan menyukai hewan. 
Sambil membacakan buku cerita, Anda bisa menceritakan bagaimana hewan juga tidur, misalnya burung membuat sarangnya untuk tidur.

7. People smart (kecerdasan interpersonal)
Ajak anak untuk membaca buku bersama-sama dan bawalah alur cerita menjadi sebuah drama. Anak dengan kecerdasan interpersonal ini sangat suka bermain drama atau teater boneka.

8. Self smart (kecerdasan intrapersonal)
Berkebalikan dengan kecerdasan interpersonal, anak dengan kecerdasan intrapersonal cenderung lebih suka bermain sendirian.

Hari ini, sama seperti hari-hari sebelumnya mamak menstimulus kecerdasan linguistiknya. Yaitu membacakan buku cerita dengan kata-kata yang jelas dan menyenangkan.

Janna sudah mamak perkenalkan dengan buku sejak usia 4 bulan. Pada saat itu mamak menyiapkan buku kain khusus bayi, yang aman untuk diremas-remas dan tidak sobek jika dikunyah bayi..hehe

Alhamdulillah diusia 1tahun Janna sudah bisa meminta dibacakan buku, sudah bisa juga memilih buku untuk dibacakan. 


Tadi siang Janna membongkar koleksi bukunya, diacak-acak lalu menyisihkan 3 buku yang kemudian dipilih satu untuk diberikan ke mamak untuk dibacakan. Dan Janna memilih cerita Cinderellaaaa..

Bocil tau tau aja cerita paporit anak cewek..#mamak #berkeringat😅😅😅

Materi Kelas Bunda Sayang Level 3

_Institut Ibu Profesional_
*_Materi Bunda Sayang sesi #3_*

❤ *PENTINGNYA MENINGKATKAN KECERDASAN ANAK DEMI KEBAHAGIAAN HIDUP* ❤

Dalam kehidupan ini ada dua kata yang selalu diinginkan manusia dalam hidup yaitu *SUKSES* dan *BAHAGIA*

☘ *Makna SUKSES*
Menurut _D. Paul Reily_ dalam bukunya _Success is Simple_ mendefinisikan *sukses sebagai pencapaian yang berangsur-angsur meningkat terhadap suatu tujuan dan cita-cita yang berharga*

Sedangkan menurut _Lela Swell_ dalam bukunya _Success_ mengemukakan pendapatnya bahwa *_sukses adalah  peristiwa atau pengalaman yang kita akan mengingatnya sebagai pemuasan diri_*

☘ *Makna BAHAGIA*
Menurut _Prof. Martin Selligman_ dalam bukunya _Authentic Happiness_ mendefinisikan kebahagiaan hidup dalam tiga kategori :

*A. _Hidup yang penuh kesenangan (Pleasant Life)_*
Hidup yg penuh kesenangan, ialah kondisi kehidupan dimana pencarian kesenangan hidup, kepuasan nafsu, keinginan dan berbagai bentuk kesenangan lainnya, menjadi tujuan hidup manusia
_Kebahagiaan jenis ini lebih bersifat material_

*B. _Hidup nyaman (Good Life)_*
Hidup yg nyaman, ialah kehidupan, dimana segala keperluan kehidupan manusia secara jasmani, rohani dan sosial telah terpenuhi. Hidup yg aman, tentram, damai. _Kebahagiaan jenis ini lebih bersifat mental_

*C. _Hidup Bermakna (Meaningful Life)_*
Hidup yang bermakna, lebih tinggi lagi dari tingkat kehidupan yang nyaman, selain segala keperluan hidupnya telah terpenuhi, ia menjalani hidup ini dengan penuh pemahaman tentang makna dan tujuan kehidupan. Selain untuk diri dan keluarga nya, ia juga memberikan kebaikan bagi orang lain dan lingkungan sekitar. Rasa kebahagiaan yg timbul ketika banyak orang lain mendapatkan kebahagiaan karena usaha kita, pleasure in giving, kebahagiaan dalam berbagi.
_Kebahagiaan jenis ini lebih bersifat spiritual_

Untuk mencapai kategori hidup SUKSES dan BAHAGIA kita perlu memiliki berbagai macam kecerdasan hidup.

☘ *KECERDASAN*
Para ahli berpendapat untuk tidak membicarakan atau memberikan batasan yang jelas tentang kecerdasan. Karena kecerdasan itu merupakan status mental yang tidak memerlukan definisi. Para ahli lebih memusatkan perhatian pada perilaku kecerdasan seperti kemampuan memahami dan menyelesaikan masalah dengan cepat, kemampuan mengingat dan daya kreativitas serta imajinasi yang terus berkembang.

*_MACAM-MACAM KECERDASAN_*

*A. Kecerdasan Intelektual (Intellectual Quotient)*

*Adalah  kemampuan untuk menalar,perencanaan sesuatu, kemampuan memecahkan masalah, belajar memahami gagasan, berfikir, penggunaan bahasa dan lainnya.*

Howard Gardner pakar psikologi perkembangan, menjelaskan ada sembilan macam kecerdasan manusia. _Kecerdasan tersebut meliputi_
🌸kecerdasan bahasa (linguistic),
🌸musik (musical),
🌸logika-matematika (logical-mathematical),
🌸spasial (spatial),
🌸kinestetis-tubuh (bodily-kinesthetic),
🌸intrapersonal (intrapersonal), 🌸interpersonal (interpersonal),
🌸naturalis (naturalits) dan
🌸eksistensial (existensial)

*B. Kecerdasan Emosional (Emotional Intelleigence)*

*Kemampuan untuk mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain.*

_Komponen-komponen dasar kecerdasan emosional_ adalah :
1.  Kemampuan Mengenali Emosi diri sendiri (kesadaran diri).
2.  Kemampuan Mengelola Emosi.
3.  Kemampuan Memotivasi Diri Sendiri (Motivasi).
4.  Kemampuan Mengenali Emosi Orang lain (Empati).
5.  Membina Hubungan Dengan Orang Lain (Ketrampilan sosial).

*C. Kecerdasan Spiritual (Spiritual Intelligence)*

*Kemampuan untuk mengenal Allah  dan memahami posisinya sebagai hamba Allah. Inilah yang disebut dalam agama sebagai fitrah keimanan.*

Secara ilmiah Kecerdasan Spiritual pertama kali dicetuskan oleh Donah Zohar dari Harvard University dan Ian Marshall dari Oxford University, yang diperoleh berdasarkan penelitian ilmiah yang sangat komprehensif.  Pada tahun 1977. Seorang Ahli Syaraf, V.S Ramachandran bersama timnya _menemukan keberadaan *God Spot* dalam jaringan otak manusia dan ini adalah pusat spiritual (spiriitual center) yang terletak diantara jaringan syaraf dan otak._

Dari spiritual center ini menghasilkan suara hati yang memiliki kemampuan lebih dalam menilai suatu kebenaran bila dibandingkan dengan panca indra.

Ada _Tiga prinsip dalam kecerdasan Spiritual_ yaitu:
🍄Prinsip Kebenaran
🍄Prinsip keadilan
🍄Prinsip kebaikan

*D. Kecerdasan Menghadapi Tantangan  (Adversity Intelligence)*

*Kemampuan untuk mengubah hambatan menjadi peluang.*

Ada tiga tipe  menurut Stoltz yaitu :
1. _Quitters_ adalah kemampuan seseorang yang memilih untuk keluar, menghindari kewajiban, mundur dan berhenti bila menghadapi kesulitan.
2. _Campers_ adalah kemampuan seseorang yang pernah mencoba menyelesaikan suatu kesulitan, atau sedikit berani menghadapi tantangan, tetapi tidak berani menghadapi resiko secara tuntas.
3. _Climbers_ adalah sebutan untuk orang yang seumur hidup selalu menghadapi kesulitan sebagai suatu tantangan dan terus berusaha untuk menyelesaikan hambatan tersebut hingga mencapai suatu keberhasilan.

*Kecerdasan Intellektual* : _Membuat anak pandai, sehingga bisa menjadi sarana meraih kebahagiaan hidup yang penuh kesenangan (pleasant life)_. Seperti masuk universitas ternama, mendapat pekerjaan dan jabatan yang tinggi. Memiliki rumah, mobil dan kesenangan materi yang lain.

*Kecerdasan Emosional* : _membuat anak bisa mengenali dan mengendalikan emosi diri serta emosi orang lain_. Kecerdasan ini sangat diperlukan agar seseorang bisa mencapai taraf kebahagiaan di ranah nyaman (good life), karena kebutuhan jasmani, rohani dan spiritualnya terpenuhi.

*Kecerdasan Spiritual* : _membuat hidup penuh arti, anak akan mampu memberi makna pada kehidupan, dan paham apa misi Allah menciptakan diri kita di dunia ini_. Membuat anak berpikir secara luas makna sebuah kesuksesan. Hal ini akan mendorong anak-anak mencapai kebahagian hakiki yaitu kehidupan penuh makna (meaningful life).

*Kecerdasan Menghadapi Tantangan*: Menentukan seberapa tangguh anak ini untuk mencapai tingkat kebahagiaan hidup yang dia inginkan.

Terlampir beberapa indikator kecerdasan anak yang bisa kita jadikan acuan untuk mendampingi perjalanan kita mendidik mereka.

Selamat melatih kecerdasan anak-anak, sehingga mereka bisa menemukan jalan sukses dan bahagianya.


_Salam Ibu Profesional_,


/Tim Fasilitator Bunda Sayang/


Sumber Bacaan :
_Stoltz, Paul G, PhD, 1997 Adversity Quotient, Mengubah hambatan menjadi Peluang, Jakarta , Grasindo_
_Melva Tobing, MPsi, Daya Tahan Anak Hadapi Kesulitan, Jakarta_
_D. Paul Reily, "Success is Simple”, Gramedia, Jakarta_
_Lela Swell, Success, Grasindo, Jakarta_
_Martin Selligman, Authentic Happiness, Jakarta_