Wednesday, October 3, 2018

Tarbiyah Jinsiyah untuk Anak Usia Tamyiz (7-10 tahun)

Resume Presentasi Kelompok #5


Tarbiyah Jinsiyah (pendidikan seksual dalam konsep Islam) adalah upaya mendidik dan mengarahkan kecenderungan seksual agar sesuai dengan nilai-nilai Islam

10 Kaidah-Kaidah Tarbiyah Jinsiyah yang bisa dijadikan panduan kita dalam mendidik anak, mengarahkan mereka agar selalu terjaga fitrah seksualitasnya, yaitu :

1. Memerlukan waktu & tahapan, bukan penjelasan yg singkat & tiba2
2. Merupakan ilmu untuk menjaga kesucian, karenanya perlu disampaikan dengan cara yang suci
3. Memberikan pengetahuan yg baik dan benar. Mengapa? Sebab jika anak tidak mendapat dari sumber yg jernih, maka ia akan mencari tahu dari sumber yg keruh
4. Fiqih adalah pintu masuk utama & mulia untuk memulai pendidikan seksual, sebab bernilai ibadah. Urutan2 bab dalam kitab fiqh bukan tanpa alasan, para ulama terdahulu menyusunnya sesuai dgn kebutuhan manusia
5. Memerlukan ketenangan & kesiapan org tua ketika menjawab pertanyaan anak seputar hal ini. Jawablah dgn baik & benar sesuai dgn usia anak
6. Jadikan kisah tumbuhan & binatang sebagai ilustrasi, misal proses penyerbukan bunga
7. Membatasi detailnya penjelasan agar tidak mengotori otak anak dan membangkitkan syahwat
8. Jangan ada kebohongan dalam menyampaikan hal ini
9. Ada pembahasan yang berbeda antara laki2 perempuan, karenanya jangan dijelaskan bersama2 antara laki-laki & perempuan
10. Penjelasan seksual diberikan hanya kepada mereka yang bertanya (itupun dengan penjelasan yang amat terbatas). Adapun bagi mereka yang tidak bertanya & tidak sibuk memikirkannya maka tidak boleh dibangkitkan pikirnnya dengan penjelasan yang tidak ia butuhkan.

Pokok-Pokok Pendidikan Islam pada Masa Tamyiz - Menjelang Baligh
1. Meminta Ijin
Islam mengajarkan tentang adab meminta ijin, yg seyogyanya diajarkan kepada anak sejak dini. 
Dalam QS An Nur 24:48 dijelaskan bahwa seorang anak harus meminta ijin sebelum memasuki kamar orangtua pada 3 waktu, yaitu sebelum fajar, waktu zhuhur, dan setelah shalat Isya.
Kewajiban ini berlaku setelah anak baligh, agar anak-anak tidak melihat aurat orangtua maupun hubungan intim atas keduanya. 
Seorang anak yg terpapar pemandangan 'tidak layak', bisa membuat trauma, motivasi untuk meniru, atau bahkan mencetak perilaku seks abnormal saat dewasa nanti. 

Pengajaran detail kepada anak usia puber tentang hubungan intim tidak berfaedah, kecuali terhadapanak usia 15-16tahun  yg siap menikah.

2. Memisahkan Anak di Ranjang
Wajib memisahkan tidur anak laki-laki dan perempuan saat mereka berusia 7 tahun. 
Jika sesama laki-laku atau sesama perempuan, tidak boleh tidur seranjang apalagi satu selimut. Pisahkan masing-masing. 
Upaya ini bermanfaat untuk mencegah penyimpangan seksual saat dewasa nanti.

3. Ajarkan Cara Tidur yg Benar
Islam mengatur semua aktivitas, termasuk tidur pun ada adabnya. Yaitu, 
-Berdoa sebelum tidur :
Meminta perlindungan Allah.
-Tidur posisi miring kanan :
Tidur dengan posisi miring akan menghindarkan anak dari rangsangan syahwat. Makruh hukumnya tidur tengkurap. Ketika anak tidur tengkurap, memungkinkan alat kelaminnya bergesekan dan menimbulkan rasa nikmat. Jika rasa ini diikuti terus, tidak tertutup kemungkinan terjadi masturbasi/onani. 
-Berwudhu sebelum tidur :
Jika sebelum tidur berwudhu dan shalat 2 rakaat, ia tidur dalam keadaan suci, insyaAllah akan terhindar dari godaan syaitan untuk melakukan penyimpangan-penyimpangan seksual.

Dan tak kalah pentingnya memberikan pemahaman tentang aurat dan khitan


Sampai kelompok ke-5 ini terasa banget beratnya tanggungjawab sebagai orangtua. Kesholehan dan keberhasilan anak pada masa depannya nanti tergantung bagaimana cara kita sebagai orantua mendidiknya.. 


"Tiada seorangpun yang dilahirkan kecuali dilahirkan pada fithrah (Islam)nya. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi." [HR. al-Bukhâri dan Muslim]




1 comment: