Thursday, May 24, 2018

Play Pretend Bermain Pura-pura

Games Level 7: Hari Ke-3 Play Pretend Bermain Pura-pura 

Diumurnya yang remaja ini (16bulan), Janna sudah butuh banyak aktivitas. Janna sekarang lebih sering mengajak mamak bermain. Kalau mamak dilihatnya sibuk, dia minta dihidupkan tv yang disambungkan ke USB berisi tontonan bayik.

Menjelang bobo siang ini, kami Play Pretend main suster-susteran. Alat yang dibutuhkan cuma lotion saja #mamakirit. Mamak bebaskan Janna bermain, sekaligus melatih motorik halusnya.


Play pretend memiliki manfaat bagi perkembangan anak. Mulai dari perkembangan emosi, fisik, sosial dan kognitif.

Secara fisik, saat play pretend anak memaksimalkan gerakannya untuk meniru sesuatu atau seseorang. Berlari, melompat, menulis, menari, dan sebagainya.

Secara emosional, play pretend merupakan tempat untuk melampiaskan perasaan, harapan, atau bahkan ketakutan yang ada dalam diri anak. Banyak psikolog keluarga yang menggunakan play pretend sebagai sarana menggali emosi anak.

Secara sosial, dengan berpura-pura menjadi orang lain, anak jadi bisa memahami emosi dan melihat suatu hal dari perspektif yang berbeda. Bagaimana dokter membujuk pasien, bagaimana sikap seorang guru, bagaimana seorang ibu mengasihi anak, dan sebagainya.

Secara kognitif, anak belajar beragam konsep bagaimana mengungkapkan pikiran, mencari solusi dalam sebuah masalah, membuat perencanaan, dan seterusnya yang mereka dapatkan saat bermain pura-pura.

Yang paling penting dicatat oleh semua orangtua adalah, bagaimana orangtua menempatkan diri dalam play pretend. Diharapkan, orangtua mendampingi saat anak bermain tapi jangan sampai mengarahkan atau memberikan peraturan agar anak bisa memaksimalkan daya imajinasinya.

Sumber:
http://www.klopedia.id/articles/detail/46_Play+Pretend+Bermain+Pura+Pura+yang+Banyak+Manfaat

No comments:

Post a Comment