1. Membangun bonding
Ketika kita mengajak dan suka menemani anak kita bermain. Otomatis itu bisa menjalin ikatan hati dan batin kita bersama anak, dong. Dan itu akan membuatnya semakin mencintai kita dengan kebersamaannya yang berkualitas bersama kita. Percaya nggak Bun, kebersamaan yang berkualitas dan sering terjalin antara kita dan anak. Itu akan menempel kuat dalam memori anak kita. Hingga kelak, ia akan mampu mengenang kita dengan manis di hatinya
2. Bermain peran
Banyak hal yang bisa anak eksplore dengan bermain peran ini. Anak bisa berperan sebagai penjual masakan, pembeli masakan, atau pura-pura menjadi ibu yang sedang memasak untuk anaknya dll. Manfaat bermain peran ini tentu banyak ya, Bun salah satunya mengajarkan anak berempati. Merasakan perasaan setiap peran yang sedang ia mainkan sehingga membuat anak belajar mengerti perasaan orang lain.
Bermain peran ini bisa kita gunakan untuk mengajarkan beberapa aspek yang abstrak dan sulit kita kenalkan pada anak seperti mengajarkan tentang emosi, tentang empati, tentang peran dll
3. Menstimulus aspek bahasa anak
Nah, kalau kita sedang main sama anak. Tentunya, kita sering dong jadinya mengajak anak berbicara, berdiskusi dll. Nah, itu bisa lho, Bun menstimulus aspek bahasa anak. Seperti melatih kemampuan bicara anak, melatih artikulasi anak dan menambah kosakata anak ketika diajak berbicara sambil bermain
4. Mengembangkan daya imajinasi anak
Ketika anak memilih berperan menjadi apa yang ia mau dan secara berganti-ganti peran yang mau ia jalani. Sehingga secara tidak langsung anak pun terstimulus daya imajinasinya. Karena anak akan terus mencari ide, peran apa lagi yang akan ia mainkan bersama kita atau teman-temannya
5. Melatih motorik halus anak
Wah, kok bisa bermain peran jadi melatih motorik halus, Bun? Bisa dong, ketika anak memotong-motong benda yang pura-pura akan dijadikan bahan masakannya. Itu bisa melatih motorik halus anak usia dini, lho. Seperti merobek-robek kertas, memotong-motong daun dll.
6. Menstimulus sensori anak
Terus kok bisa juga bermain masak-masakkan menstimulus sensori anak, Bun? Jelas bisa. Berikan media yang dapat melatih sensori anak ketika anak ingin menjadikannya bahan masakan bagi anak seperti pasir, tanah, beras, kacang hijau dll. Ketika anak merasakan tekstur benda-benda tersebut seperti sedang meremas, mengaduk-ngaduk, menuangkannya ke tempat lain. Dari sanalah sensori anak terstimulus
7. Membuat anak menyukai pekerjaan memasak
Bu ibu, nggak semua perempuan itu menyukai kegiatan memasak, lho. Jadi, nggak ada salahnya kan membuat anak menyukai kegiatan memasaknya melalui mainan ini dari usia dini. Karena memasak salah satu skill yang disarankan untuk perempuan miliki ketika ia berkeluarga nanti.
8. Sebagai pengalihan untuk anak
Terkadang kita repot banget ya, Bun kalau dikutin terus oleh anak saat harus mengerjakan pekerjaan rumah. Nah, agar kita bisa mengerjakan pekerjaan rumah tanpa baper sama anak. Kita bisa, nih mengajak anak untuk bermain masak-masakkan dan menemaninya sebentar sebelum membiarkan anak bermain sendiri
👩🏻🍳🍳 bayangin kalau pakai bahan asli.. abis masak-masakan makan-makan lah 😋
ReplyDeleteEhehe.. Mesti nunggu berapa tahun lg ya mak, janna bisa diajakin masak beneran? #mamaktaksabar😁
ReplyDelete