Panggung Ceria IP, 21 Januari 2021
Narsum : Setyorini Safitri (IP Bogor)
Toxic parent
Anak-anak berhak lahir dalam keluarga yang bahagia. Pada kenyataannya banyak anak2 yg tumbuh dg ortu yg destruktif , kasar, berprilaku buruk
Kadang toxic parent juga berlaku pada ortu yg melakukan tindakan yg melukai psikis anak
Beberapa kategori toxic parent
1. Ekspektasi yang berlebihan
Melihat teman anak sudah bisa membaca, tetapi anak belum. Membandinh-bandingkan anak dengan temannya
Memilihkan cita-cita untuk anak
2. Membicarakan keburukan anak
Menghilangkan kepercayaan diri pada anak, membuat anak menjadi rendah diri
Sebagai orangtua sebaiknya menjaga privasi anak
3. Egois
Orangtua yang selalu mengukur segalanya dengan perasaan
Misal: "kamu nggak kasian sama mama? "
Hal tersebut tanpa sengaja membuat anak merasa terbebani.
Ketika kita punya masalah lebih baik selesaikan masalah pribadi terlebih dahulu, jangan mengkambing hitamkan anak atas masalah yg kita hadapi.
4. Kekerasan fisik
Memberikan rasa aman adalah tugas orang tua
5. Rentenir
Orangtua yang mengungkit-ungkit besaran biaya dalam membesarkan anak
6. Menyalahkan anak
Orangtua ada baiknya tidak selalu menyalahkan anak
Penyebab orangtua yg mempunyai ilmu parenting, tetapi tetap menjadi orangtua yang toxic?
Masalah ekonomi, lingkungan, gangguan psikologis ringan, pola asuh negatif orangtua di masa lalu (inner child) , dll.
Untuk menghindari menjadi orangtua toxic
- Menyembuhkan luka
- Mindfull parenting
- Menjadi taladan yang baik bagi anak
Untuk survive terhadap menjadi toxic parent
1. Time travel
Melihat kepada masa lalu, tentukan peristiwa yang membuat luka
2. Memaafkan
Maafkan semua yang telah melukai diri kita
3. Terus belajar menjadi pribadi yang positf
4. Mencari bantuan profesional
Kalau sudah terlanjur toxic bagaimana?
Menerapkan Positive Parenting:
1. Attachment
Meningkatkan rasa kasih sayang
2. Respect
Menghargai anak-anak sebagai individu
Bersedia meminta maaf kepada anak, kalau orangtua salah
3. Proactive
4. Empathy
5. Positive dicipline
-Rutinitas waktu dimulai dari diri orangtua
-Bereaksi dengan tepat ketika menghadapi anak
-Ajarkan anak cara mengatasi masalah
-Meminta bantuan anak untuk bekerja sama
-Hindari hukuman, berikan bantuan positif pada anak agar anak belajar konsisten